Selasa, 24 Oktober 2017

Kemampuan Berbicara




Bekal Awal Berbicara

Ada tiga hal yang harus dipersiapkan sebelum orang berbicara, yaitu persiapan diri, persiapan materi, dan persiapan pendukung. Persiapan diri berkaitan dengan kondisi jasmani dan rohani pembicara, persiapan materi berkaitan dengan materi atau bahan pembicaraan yang akan disampaikan, dan persiapan pendukung mencakupi persiapan ilmu, persiapan vokal, dan persiapan bahasa.
Persiapan-persiapan tersebut akan menentukan berhasil-tidaknya seseorang dalam berbicara. Pembicara yang kurang persiapan tentu akan mengalami kegagalan dalam berbicara. Pembicara yang kurang persiapan materi, misalnya, akan (1) terlalu cepat mengakhiri pembicaraan, (2) penyapaian pembicaraan terputus-putus atau tidak runtut, dan (3) kalau terjadi dialog pembicara akan kewalahan menjawab pertanyaan.
Seorang ahli retorika, Natalie Rogersmengungkapkan bahwa kunci keberhasilan berbicara ada pada keyakinan diri dan pelatihan. Keyakinan diri menyangkut kemauan dan kesungguhan, sedangkan pelatihan menyangkut pengasahan keterampilan. Berkaitan dengan hal tersebut ada beberapa keahlian yang harus ditumbuhkan agar seseorang mampu tampil di depan publik secara baik. Keahlian yang dimaksud adalah sebagai berikut.
(1) Keahlian menutup diri
Keahlian ini menyangkut kemampuan menutup semua pikran atau rangsangan negatif yang datang dari pendengar. Dengan demikian seorang pembicara akan dapat secara mantap melanjutkan pembicaraannya.
(2) Keahlian berkonsentrasi
Keahlian ini menyangkut kemampuan mengendalikan semua pikiran, ingatan, dan imajinasi untuk memusatkan perhatian pada pembicaraan.
(3) Keahlian koordinasi
Keahlian ini menyangkut kemampuan bergerak dengan mudah dan menggunakan berbagai bentuk isyarat untuk menyatakan perasaan.
(4) Keahlian mengendalikan diri
Keahlian ini menyangkut kemampuan mengontrol gerakan-gerakan yang tidak terkendali, seperti menggerak-gerakkan tangan secara berlebihan, menganggukkan kepala, menggoyangkan badan, berpindah dari satu kaki ke kaki yang lain, atau mengontrol tubuh yang gemetar.
(5) Keahlian mengendalikan emosi
Keahlian ini menyangkut kemampuan mengendalikan dan mengurangi rasa cemas,

panik, dan takut.
(6) Keahlian mereaksi
Keahlian ini menyangkut kemampuan menanggapi pertanyaan, gangguan, selingan, dan kejadian-kejadian yang tidak direncanakan secara tenang dan nyaman.
(7) Keahlian menumbuhkan kehangatan
Keahlian ini menyangkut kemampuan bersikap cukup rileks, sehingga bisa menyisipkan sedikit humor, kepedulian, dan kesungguhan ke dalam pidato.
(8) Keahlian menumbuhkan kharisma
Keahlian ini menyangkut kemampuan memunculkan gambaran diri yang mantap dan terpuji.
(9) Keahlian berpikir spontan
Keahlian ini menyangkut kemampuan menghilangkan kebiasaan berpikir seperti mesin dan membiasakan diri untuk berpikir secara kreatif.
(10) Keahlian pemahaman tentang tubuh
Keahlian ini menyangkut kemampuan memahami penampilan fisik sehingga menjadi pusat perhatian pendengar.
(11) Keahlian untuk melawan
Keahlian ini menyangkut kemampuan untuk mengenali dan menolak dorongan untuk bersikap terburu-buru, menahan diri, dan mengendalikan kesadaran.
(12) Keahlian vokal
Keahlian ini menyangkut kemampuan bagaimana membuat pita suara tetap santai, sehingga suara yang keluar tetap mengalir tanpa gangguan.
(13) Keahlian berimajinasi
Keahlian ini menyangkut kemampuan membayangkan dan memvisualisasikan urutan kejadian saat dari cerita yang dikembangkan dan kemampuan untuk belajar berbicara tanpa terlalu bergantung kepada catatan.
Henry Guntur Tarigan menyebut ciri-ciri pembicara yang ideal adalah sebagai berikut.
(1) Mampu memilih topik yang tepat.
(2) Menguasai materi.
(3) Memahami latar belakang pendengar.
(4) Memahami situasi.
(5) Merumuskan tujuan yang jelas.

(6) Menjalin kontak dengan pendengar.
(7) Memiliki kemampuan linguistik.
(8) Menguasai pendengar.
(9) Memanfaatkan alat bantu.
(10) Meyakinkan dalam penampilan.
(11) Mempunyai rencana.

Tidak ada komentar: