Selasa, 16 Februari 2021

Sinonim, Antonim, dll. (S.W.Rocmah_SMANTID)

Sinonim, Antonim, Homonim, Konotasi, Polisemi, Denotasi, Akronim Hipernim dan Hiponim

 Sinonim

Sinonim merupakan suatu kata yang tulisannya yang berbeda namun mempunyai arti atau pengertian yang sama atau hamper sama. Sinomin disebut juga dengan suatu persamaan kata atau padanan kata.

Contoh sinonim

  • Fermentasi = peragian
  • Kamu = engkau
  • Binatang = Fauna
  • Bohong = dusta
  • Kegiatan = aktivitas

Antonim

Antonim adalah suatu kata yang mempunyai suatu arti yang berlawan atau disebut juga dengan lawan kata.

Contoh antonim

  • Keras x lembut
  • Salah x benar
  • Panjang x pendek
  • Hidup x mati
  • Asli x palsu

 

Homonim

Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaanya sama.

Kata yang tulisan dan pelafalannya sama, namun berbeda maknanya.

Contoh homonim

1. Rapat tidak renggang), rapat (pertemuan)

  • Pak guru menyuruh kami rapat dalam barisan.
  • Besok pagi ada rapat di kantor.

2. Muka (wajah) muka (depan)

  • Jerawat di muka saya membuat saya kurang percaya diri
  • Pembayaran uang muka perumahan dibayar di muka

Homofon

Homofon adalah suatu kata yang lafal/bunyinya sama, namun memiliki tulisan dan arti yang berbeda.

Contoh Homofon

  1. Masa (waktu) dengan massa (banyak orang)

Kebenaran benda masa sejarah itu sekarang sedang ramai dibicarakan media massa.

  1. Rock (aliran musik) dengan rok (bawahan)

Untuk apa penyanyi rock wanita itu menggunakan rok yang berbeda dengan warna pakaiannya ?

  1. Bang (sebutan untuk kakak laki-laki) dengan Bank (sebutan untuk lembaga keuangan)

Bang Agus akhirnya datang juga ke rumah temannya. 

Ibu mengantri di bank untuk mengirim uang ke kakak di perantauan.

Contoh kata-kata lainnya

Sanksi (hukuman) dengan sangsi (ragu-ragu), Beli (menukarkan uang dengan suatu barang) dengan  bli (sebutan dalam bahasa Bali atau Indonesia untuk kakak laki-laki).

Pengertian Homograf

Homograf adalah suatu kata yang tulisannya sama, namun lafal/bunyi serta artinya berbeda.

Contoh Homograf 

  1. Tahu mempunyai arti makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Selain itu tahu juga mempunyai arti mengetahui suatu hal. Contoh :
    • Ayah menyukai semua jenis olahan makanan dari tahu.
    • Pemenang cerdas cermat itu sangat pintar, hampir semua pertanyaan dia tahu jawabannya.
  2. Seni mempunyai arti ekspresi diri seseorang yang dinyatakan dalam sebuah karya, atau seni juga berarti zat yang dikeluarkan oleh tubuh. Contoh :
    • Karya seni dari para seniman yang ada di pasar seni Ancol akan di pamerkan di Monas.
    • Pak Mamat mengalami masalah dengan saluran kemihnya, sudah 3 hari ia tidak bisa mengeluarkan air seni.
  3. keset mempunyai penulisan yang sama tetapi mempunyai makna dan pelafalan yang berbeda yaitu pada huruf “e”. Keset dapat mempunyai arti kata sifat atau bisa juga kata benda. Keset (e pada ekor) mempunyai arti suatu keadaan benda tak licin, kasar, ataupun seret dan keset (e pada sate) mempunyai arti benda alas yang biasa disimpan untuk menghilangkan kotoran sebelum masuk ke dalam rumah. Contoh kalimatnya :
    • Kakak mencuci semua peralatan makan di meja itu hingga bersih dan keset.
    • Ibu membeli beberapa helai keset untuk menggantikan keset dirumah yang sudah rusak.

 

Hipernim

Hipernim adalah suatu kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim ini dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya.

 

Hiponim

Hiponim adalah suatu kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim ini merupakan suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim.

Contoh Hipernim dan Hiponim

  • Hipernim : ikan
  • Hiponim : lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat, cere, pari, mas, nila.
  • Hipernim : kue
  • Hiponim : Bolu, apem, nastar nenas, biskuit, bika ambon, serabi, tete, cucur, lapis, bolu kukus, bronis, sus.

 

Makna denotasi

Denotasi merupakan suatu kata yang tegas atau jelas dari sebuah kata atau arti sebenarnya bukan arti kiasan atau makna tambahan.

Contoh Denotasi

  • Tembok rumahku berwarna hijau.
  • Jendela museum itu berbentuk unik.

Makna konotasi

Konotasi adalah suatu makna tertentu atau kiasan yang oleh seseorang atau sekelompok orang di berikan kepada suatu kata atau kelompok kata.

Contoh Konotasi

  • Dia memang bermuka tembok.
  • Bukalah jendela hatimu
  •  

Akronim

Akronim adalah suatu kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata, atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.

Contoh akronim

  • Sinetron – sinema elektronik
  • Akmil –Akademi Militer
  • Markus – makelar kasus
  • Kades – Kepala Desa
  • Pemkot – Pemerintah Kota (Kotamadya)

Rabu, 10 Februari 2021

Karya Ilmiah (S.W.Rochmah_SMANTID)

Karya ilmiah adalah laporan tertulis yang diterbitkan untuk memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. 

Karya ilmiah menyajikan masalah objektif dan faktual. Masalah tersebut disusun dengan metode ilmiah yakni metode untuk melakukan cara kerja berdasarkan cara berpikir yang sistematis dan logis.

Sistematis berarti tersusun secara teratur mengikuti pola baku, yaitu 
a. pendahuluan, 
b. pembahasan,
c. simpulan.

Logis berarti isi karya ilmiah mudah dipahami dan dibenarkan oleh akal sehat karena didasari oleh hubungan sebab akibat. 

Objektif berarti pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam karya ilmiah didasarkan pada fakta yang terjadi atau pandangan umum, tidak didasari pandangan pribadi penulis. 

Faktual berarti kebenaran di dalam karya ilmiah berdasarkan fakta dan kenyataan yang sesungguhnya. 

Dalam pembahasannya, karya ilmiah mengutamakan aspek rasionalitas. Untuk membuktikan rasionalitas suatu karya ilmiah, memerlukan data yang lengkap dari berbagai sumber. Data-data yang mendukung pembahasan dalam karya ilmiah dapat diperoleh dari berbagai media, buku, dan pendapat ahli di bidangnya. Karya ilmiah tidak selalu identik dengan hasil penelitian. 

Contoh karya ilmiah adalah artikel, makalah, laporan, skripsi, dan disertasi.

Pola penyajian karya ilmiah:
1. Bentuk populer
2. Bentuk semiformal
3. Bentuk formal

Struktur karya ilmiah yaitu sebagai berikut.
1. Judul
2. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Batasan mMasalah dan Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan
d. Manfaat
3. Kerangka Teoretis
4. Metodologi Penelitian
5. Pembahasan
6. Simpulan dan Saran
7. Daftar Pustaka.

(Dari berbagai sumber)

Selasa, 09 Februari 2021

Unsur Karya Sastra (S.W.Rochmah_SMANTID)

 

 Setiap karya sastra prosa (cerpen, roman, dan novel) memiliki unsur pembangun yang sama. Unsur tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

A.  Unsur intrinsik :

Unsur intrinsik adalah  unsur yang ada di dalam cerita (unsur yang berhubungan                           langsung dengan cerita), meliputi:

    1). Tema : masalah pokok yang dibahas dalam cerita (ide pokok cerita).

    2). Tokoh, ada 3 macam:

          a). Tokoh protagonis (tokoh yang disukai oleh pembaca/penonton karena 

               bersifat baik, dermawan, pintar)

          b). Tokoh antagonis  (tokoh yang tidak disukai oleh pembaca/penonton, 

               misalnya karena bersifat tidak baik, jahat, atau menyebalkan)

          c). Tokoh tritagonis   (tokoh penengah antara tokoh protagonis dan

               antagonis)

   3). Penokohan/perwatakan

        Cara pengarang menggambarkan watak tokoh:

          a). Analitik (langsung) :

                Pengarang mengungkapkan watak tokoh secara langsung dalam narasi cerita.

          b). Dramatik (tidak langsung)

                Pengarang mengungkapkan watak tokoh secara tidak langsung, yaitu

                dengan menggambarkan hal-hal yang berhubungan dengan tokoh,

                misalnya:

1.      Melalui dialog

2.      Melukiskan jalan pikiran tokoh.

3.      Melukiskan perasaan tokoh.

4.      Melukiskan bentuk fisik tokoh.

5.      Melukiskan keadaan lingkungan tokoh.

6.      Melukiskan cara berdandan, cara berpakaian tokoh, dan lain-lain.

         c).  Campuran analitik-dramatik (secara langsung dan tidak langsung).

 4). Alur/Plot:

          a). Macam-macam alur:

                1). Alur maju (progresif)

                2). Alur mundur (regresif, flash back)

                3). Alur campuran  (progesif-regresif)    

          b).  Tahap-tahap alur :

                1). Pengenalan  (eksposisi)

                2). Penanjakan (komplikasi)

                3). Memuncaknya konflik (klimaks)

                4). Penurunan / peleraian (antiklimaks)

                5). Penyelesaian (ending/konklusi) :  *  happy ending : berakhir bahagia

                                                                                        *  sad ending     : berakhir sedih

          5). Latar/setting, meliputi :

               a. Latar tempat         : di sekolah, di kantor

               b. Latar waktu          : sore, tanggal…, tahun…, zaman….

               c. Latar suasana        : menegangkan, mengharukan, mencekam, menggelikan dsb.

 

         6). Sudut pandang penceritaan ( point of view ) :

               a. Sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama (aku, saya)

               b. Sudut pandang orang kedua sebagai tokoh utama (kamu, engkau)

               c. Sudut pandang orang ketiga sebagai tokoh utama (nama orang)

              

        7). Amanat: pesan yang disampaikan pengarang lewat cerita.

 

B.Unsur ekstrinsik

     Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar cerita (berhubungan dengan  latar belakang cerita dan latar belakang pengarang).

                               Contoh : 

1). Latar belakang pendidikan pengarang.

         2). Latar belakang agama atau kepercayaan pengarang.

         3). Keadaan sosial pada saat karya sastra itu lahir atau dibuat.

         4). Biografi pengarang.

               dll.

C.Nilai-nilai

Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita, antara lain :

a.       Nilai religius ( ketuhanan / keagamaan )

b.      Nilai edukatif ( pendidikan ).

c.       Nilai sosial ( kemasyarakatan )

d.      Nilai historis ( sejarah )

e.       Nilai kultural ( budaya )

f.       Nilai moral ( ajaran baik-buruk ), dll.

Kalimat Baku dan Tidak Baku (S.W.Rochmah_SMANTID)

 

Kalimat Baku dan Tidak Baku

 
Hakikatnya kalimat baku adalah kalimat yang benar . Kebenaran itu diukur dengan berbagai kaidah , yaitu (1)kaidah tata bahasa , (2)kaidah ejaan , (3)kaidah tata bunyi (fonologi) , (4) kaidah komposisional , dan (5) kaidah kemaknaan
1
. Ejaannya benar 
Contoh kalimat baku
Siapakah nama Saudara?
Contoh kalimat tidak baku
Siapakah nama saudara?

2.
Fungi – fungsinya (subjek , predikat , dan objek ) dinyatakan secara nyata (ekspisit)
Contoh kalimat baku
Ahli hukum dap
at menyatakan bahwa setiap warga negara telah mengenal hukum yang berlaku di daerahnya
Contoh kalimat tidak baku
Menurut ahli hukum dap
at mengatakan bahwa setiap wargaa telah mengenal hukum yang berlaku di daerahnya

3.
Struktur dan urutan kata katanya benar
Contoh kalimat baku
Surat Anda sudah saya baca.
Contoh kalimat tidak baku
Surat Anda sudah saya sudah baca.

4.
Struktur kalimat bebas dari kerancuan kelompok kata 
Contoh kalimat baku
Sudah berkali – kali dia saya ingatkan atau sudah berulang – ulang dia saya ingatkan 
Contoh kalimat tidak baku
Sudah berulang kali dia saya ingatkan

5.
Kalimatnya bebas gejala kontaminasi struktur
Contoh kalimat baku
Dalam pertemuan itu hadir Bapak Gubernur atau Pertemuan itu dihadiri Bapak Gubernur
Contoh kalimat tidak baku
Dalam pertemuan itu dihadir Bapak Gubernur 

6.
Kalimatnya bebas gejala pleonasme
Contoh kalimat baku
Para tamu dimohon berdiri
Contoh kalimat tidak baku
Para tamu – tamu dimohon berdiri

7.
Klimatnya bebas kerancuan struktur karena konjungsi ganda 
Contoh kalimat baku
Walapun keringat membasahi seluruh badannya, ia tetap bekerja.
Contoh kalimat tidak baku
Walaupun keringat membasahi seluruh badannya, namun ia tetap bekerja
.

8.
Kalimat bebas dari penggunaan bentuk – nya yang tidak tepat
Contoh kalimat baku
Kami ucapkan terima kasih atas bantuan Saudara
.
Contoh kalimat tidak baku
Demikian harap maklum dan terima kasih atas bantuannya
.


9
. Kalimatnya bebas dari penggunaan kata di mana yang tidak tepat
Contoh kalimat baku
Kota Jakarta yang penduduknya bertambah terus merupakan kota terpadat
Contoh kalimat tidak baku
Kota Jakarta dimana penduduknya bertambah menjadi kota yang terpadat

10.
Kalimatnya bebas dari penggunan kata – kata tidak baku
Contoh kalimat baku
Mengapa kamu datang?
Contoh kalimat tidak baku
Ngapain kamu datang ?

11.
Kalimatnya bebas dari penggunaan kata – kata bahasa Jawa
Contoh kalimat baku
Kiranya, anjurannya akan di terima oleh Baginda
Contoh kalimat tidak baku
Kiranya anjuranya akan di dahar oleh Baginda

12.
Kalimatnya bebas dari penggunaan kata yang tidak tepat
Contoh kalimat baku
Ia menjagokan kesebelasan Putra Mataram
Contoh kalimat tidak baku
Ia menjagoi kesebelasan Putra Mataram

13. Awalan pada kata kerja dinyatakan secara nyata
Contoh kalimat baku
Mereka berlari.
Contoh kalimat tidak baku
Mereka lari.

14. Akhiran kata kerjanya dinyatakan dengan nyata 
Contoh kalimat baku
Laporkan kejadian itu!
Contoh kalimat tidak baku
Lapor kejadian itu!



CONTOH KALIMAT BAKU DAN TIDAK BAKU

Baku
Akan tetapi, ia tetap tidak datang.
Tidak baku
Akan tetapi ia tetap tidak datang.

Baku
Badu mengatakan bahwa ia sakit.
Tidak baku
Badu mengatakan, bahwa ia sakit.

Baku
Dia dilarang merokok.
Tidak baku
Dia dilarang tidak boleh merokok.

Baku
Gadis itu berekreasi di pantai.
Tidak baku
Gadis itu sedang rekreasi di pantai.

Baku
Hal itu kami dengar dari komentar peserta.
Tidak baku
Hal itu kami dengar komentar dari peserta.

Baku
Ia sudah diberi tahu.
Tidak baku
Ia sudah dikasih tahu.

Baku
Jika turun hujan, saya tidak datang.
Tidak baku
Jika turun hujan saya tidak datang.

Baku
Kami dapat menerimanya.
Tidak baku
Kami dapat terima.

Baku
Mengapa kamu datang?
Tidak baku
Ngapain kamu datang?

Baku 
Mobil itu tertabrak truk.
Tidak baku
Mobil itu ketabrak truk.

Baku 
Karena sakit, ia tidak masuk kantor.
Tidak baku
Karena sakit, maka ia tidak masuk kantor.

Baku 
Yang paling saya sukai adalah berenang.
Tidak baku
Yang paling saya suka adalah
renang.

                                                       (Dari berbagai sumber)