Selasa, 19 Januari 2021

Teks Laporan Hasil Observasi (S.W. Rochmah_SMANTID)

 Teks Laporan Hasil Observasi

Teks observasi adalah karangan yang berisi paparan hasil kegiatan pengamatan, penelitian, riset, survei, atau kunjungan ke suatu objek. Tujuan penulisan teks ini adalah melaporkan hasil observasi secara sistematis dan objektif berupa hasil pengamatan untuk memecahkan suatu persoalan atau menggali suatu hipotesis

Ciri-ciri teks laporan hasil observasi  adalah sebagai berikut. 

a. Bersifat objektif dan tidak memihak 

b. Ditulis berdasarkan fakta yang terjadi saat pengamatan.

C. Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang dugaan yang tidak tepat atau pemihakan terhadap sesuatu. 

d. Ditulis secara lengkap dan sempurna.

e. Sifatnya universal dan global.


Struktur teks laporan hasil observasi sebagai berikut.

 a.Pernyataan umum (klasifikasi), berisi bagian pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan. Bagian ini berisi hal umum tentang hal yang akan diamati. 

b. Deskripsi bagian, berisi penjelasan detail mengenai objek dan bagian-bagiannya.

c. Deskripsi manfaat, berisi manfaat atau fungsi objek yang diamati. 


Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut.

a. Mengandung verba, yaitu verba yang berfungsi mengelompokkan atau mengklasifikasi suatu hal, misalnya meliputi, mengklasifikasikan, memisahkan, dan memilah.

b. Afiksasi atau kata berimbuhan, yaitu kata-kata dasar yang mendapatkan imbuhan berupa awalan, akhiran, dan sisipan.

c. Kalimat definisi yaitu kalimat yang menggunakan penghubung seperti adalah, ialah, termasuk, terdiri dari, meliputi, dan lain-lain. d. Kalimat deskripsi yaitu kalimat yang berisi pemaparan atau penjelasan yang sifatnya terperinci dan jelas.

e. Kalimat simpleks dan kalimat kompleks. Kalimat simpleks (kalimat tunggal) yaitu kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa atau satu struktur subjel dan predikat. Kalimat kompleks yaitu kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan subjek dan predikat.


(Dari berbagai sumber)

Rabu, 13 Januari 2021

Teks Editorial (S.W. Rochmah_SMANTID)

 Teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang merupakan pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan. Isu atau masalah aktual itu dapat berupa masalah politik, sosial, maupun masalah ekonomi yang berkaitan dengan politik. 

Contoh isu yang diangkat misalnya tentang mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan covid 19, vaksin covid 19 untuk semua warga negara Indonesia, kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara, dll.  Teks editorial biasanya akan muncul secara rutin pada koran atau majalah.

Teks editorial merupakan opini atau pendapat yang ditulis oleh redaksi sebuah media terhadap isu aktual di masyarakat. Opini yang diulis oleh redaksi tersebut dianggap sebagai pandangan resmi suatu penerbit atau media terhadap suatu isu aktual.

Meskipun teks editorial adalah opini atau pendapat, namun dalam penulisannya tidak bisa sembarangan. Penulisan pendapat atau opini harus dilengkapi dengan fakta, bukti dan argumentasi yang logis.

Tujuan penulisan teks editorial:

1. Teks editorial bertujuan mengajak pembaca untuk ikut berpikir tentang isu aktual yang sedang hangat dibicarakan atau sedang terjadi di kehidupan sekitar.

2. Teks editorial bertujuan untuk memberikan opini atau pandangan redaksi kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.

Manfaat Teks Editorial

1. Memberikan informasi kepada pembaca

2. Bermanfaat untuk merangsang pemikiran pembaca

3. Teks editorial terkadang mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak.

Struktur Teks Editorial

1. Pernyataan pendapat (tesis), berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Berupa pernyataan atau teori yang akan diperkuat oleh argumen.

2. Argumentasi, bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan tesis. Bisa berupa pernyataan umum, data hasil penelitan, pernyataan para ahli atau fakta-fakta yang dapat dipercaya.

3. Penegasan Ulang Pendapat /Reiteration, berisi penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi.


Kaidah kebahasaan teks editorial berciri kaidah kebahasaan jurnalistik. 

1. Menggunakan kalimat retoris, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk mendapatkan jawaban

2. Menggunakan kata-kata populer sehingga khalayak mudah mencerna atau memahaminya.

3. Menggunakan kata ganti penunjuk yang merujuk pada tempat waktu, peristiwa, atau hal lain yang menjadi fokus ulasan. 

4. Menggunakan konjungsi kausalitas seperti sebab, karena, oleh sebab itu, dan lain-lain.

5. Menggunakan beberapa jenis verba, di antaranya sebagai berikut. 

a. Verba material yakni verba yang menunjukkan perbuatan fisik/peristiwa.

b. Verba relasional yakni verba yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B) dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).

c. Verba mental yaitu verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi (misalnya suka, khawatir) dan kognisi (misalnya berpikir, mengerti), pada verba mental terdapat partisipan pengindra (sensor) dan fenomena.


                                                                     (Dari berbagai sumber)

Proposal: Jenis dan Unsur (S.W. Rochmah_SMANTID)

 Jenis-Jenis Proposal Jenis proposal dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan tujuan

penulisnya.

Jenis proposal dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan tujuan penulisnya. 

1) Formal

Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan. Bagian isi proposal terdiri atas latar belakang, pembatasan masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya. 

2) Nonformal

Proposal nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal forma karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap proposal formal. Proposal nonformal biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat sehinga sebuah proposal nonformal harus selalu mengandung masalah, saran, pemecahan, dan permohonan 

3) Semiformal

Proposal semiformal hampir sama dengan proposal nonformal yaitu variasi atau bentuk lain dari proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti bentuk formal.

 Unsur atau sistematika proposal tidak harus sama. Berikut contoh unsur proposal kegiatan dan proposal penelitian.

Unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah proposal:

1. Nama Kegiatan atau Judul

Pada bagian ini terdapat nama kegiatan yang akan dilaksanakan dan menjadi gambaran proposal secara umum.

2. Latar Belakang

Latar belakang berisi pokok-pokok ataupun alasan mengapa kegiatan tersebut perlu diadakan.

3. Tujuan Kegiatan

Bagian ini berisi tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan. Tujuan dijelaskan secara terperinci sehingga manfaatnya bisa terlihat oleh pembaca.

4. Tema

Tema merupakan dasar kegiatan yang terdapat dalam proposal.

5. Sasaran atau Peserta

Di dalam proposal tersebut harus dijelaskan siapa saja yang menjadi sasaran dalam kegiatan yang akan dilaksanakan.

6. Tempat dan Waktu

Dalam bagian ini dijelaskan secara detail mengenai waktu dan tempat diadakannya kegiatan tersebut.

7. Kepanitiaan

Pada bagian ini disebutkan secara lengkap mengenai susunan panitia yang mengadakan kegiatan tersebut.

8. Rencana Anggaran

Bagian ini berisi susunan anggaran yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan


Struktur Proposal Penelitian

Berikut akan dibagikan apa saja struktur-struktur pada proposal penelitian beserta pengertian dan penjelasannya.

1. Halaman Judul

Pada proposal penelitian, halaman judul menjadi struktur pertama di bagian awal yang menampilkan judul penelitian secara rinci beserta metode yang digunakan.

2. Latar Belakang

Selanjutnya ada bagian latar belakang, yang menjelaskan mengenai kejadian, keadaan, atau hal yang melakarbelakangi pentingnya dilaksanakan suatu penelitian.

3. Rumusan Masalah

Berikutnya ada rumusan masalah, bagian yang merumuskan dan menyebutkan permasalahan yang menjadi topik bahasan, biasanya dibagikan dalam bentuk pertanyaan.

4. Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan struktur pada proposal penelitian yang berfungsi membatasi ruang lingkup dalam penelitian, bisa berupa temanya, wilayah yang diteliti, atau lokasi dan sumber penelitian, agar penelitian tidak melebar ke aspek lain yang tidak menjadi fokus utama.

5. Tujuan Penelitian

Bagian tujuan penelitian menjelaskan apa saja tujuan dilaksanakannya penelitian ini. Tujuan penelitian harus dapat dirumuskan dengan rasional dan persuasif, sehingga membuat penerima proposal menjadi lebih tertarik untuk membacanya.

6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan bagian yang menjelaskan hasil yang akan diperoleh jika penelitian tersebut dilaksanakan. Pada bagian ini, penerim proposal diyakinkan akan manfaat yang diperoleh jika penelitian tersebut dilaksanakan dengan baik dan benar.

7. Landasan Teori

Struktur selanjutnya adalah landasan teori. Pada bagian ini mengemukakan teori-teori yang jadi landasan pada penelitian yang akan dilakukan. Dibagikan pula hasil-hasil penelitian sebelumnya yang masih berkaitan dengan rumusan masalah yang bisa dijadikan acuan.

8. Metode Penelitian

Selanjutnya dijelaskan pada bagian metode penelitian mengenai langkah-langkah dan metode yang digunakan dalam melakukan penelitian. Hal ini meliputi metode secara detail, dari mulai pengambilan data, pengolahan data, hingga penyelesaian rumusan masalah.

9. Kerangka Penulisan Laporan

Struktur kerangka penulisan laporan memberikan gambaran mengenai apa saja poin-poin yang akan dibahas pada penelitian nantinya. Dijelaskan juga aspek apa saja yang menjadi dasar penelitian, dari bagian awal hingga bagian akhir laporan.

10. Daftar Pustaka

Daftar pustaka menjelaskan apa saja sumber rujukan dan referensi yang digunakan dalam penelitian, bisa berupa buku, jurnal, kutipan, artikel di koran atau internet, serta penelitian lain. Tata cara penulisan daftar pustaka juga harus diperhatikan.



                                                        (Dari berbagai sumber)

Senin, 11 Januari 2021

Proposal: Pengertian, Tujuan, dan Ciri-ciri (S.W. Rochmah_SMANTID)

 A. Pengertian Proposal

Proposal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Proposal diajukan dengan tujuan mendapatkan izin atau persetujuan atas kegiatan yang akan dilaksanakan. Namun, proposal kadang-kadang juga diajukan untuk memohon bantuan dana

Isi proposal harus menyampaikan kegiatan atau masalah yang diusulkan dengan jelas agar dapat meyakinkan penerima proposal sehingga menyetujui proposal tersebut. Proposal dikategorikan sebagai rencana program, kegiatan, penelitian, atau usaha yang dilakukan dan direncanakan secara matang. Perencanaan yang matang merupakan fondasi suatu program, kegiatan, penelitian, atau usaha yang akan dilakukan. Perencanaan yang matang dapat berguna sebagai dasar pelaksanaan kegiatan. Selain itu, perencanaan matang mampu meyakian pihak lain untuk memberikan bantuan atas program, penelitian, kegiatan, atau yang lainnya.

Proposal kegiatan ditulis dan diajukan kepada pihak terkait/berwenang agar mendapatkan persetujuan. Proposal disampaikan dengan menyertakan surat pengantar.

Pihak berwenang selanjutnya memberikan balasan tertulis yang berisi persetujuan, saran perbaikan sebelum disetujui atau ditolaknya proposal yang disampaikan.


B. Tujuan pembuatan proposal antara lain,

1. Untuk mendapatkan dukungan dalam bentuk pendanaan suatu kegiatan oleh pihak sponsor, masyarakat, atau donatur (misal acara kegiatan 17 Agustus, bazar, pembangunan sarana umum dan kegiatan-kegiatan lain).

2. Untuk melakukan penawaran kerja sama bisnis. Proposal dibuat oleh pemilik bisnis untuk diajukan pada pihak investor agar mau mendanai bisnis yang akan atau sedang dijalankan dengan sistem dan pembagian hasil tertentu.

3. Untuk mendapatkan persetujuan/izin suatu riset atau penelitian.

4. Untuk melakukan tender atau lelang pada proyek-proyek pemerintah ataupun swasta.


C. Ciri-ciri sebuah proposal adalah sebagai berikut. 

1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.

2. Proposal dibuat dengan singkat agar donatur atau pihak tertentu mengetahui pokok isi yang akan diselenggarakan. 

3. Proposal sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiat.

4. Proposal berisikan tujuan dan latar belakang kegiatan.

5. Proposal pada dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi susunan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur.


                                (Dari berbagai sumber)