Senin, 15 November 2010

Puisi-puisi Sapardi Joko Damono

Aku Ingin
(Sapardi Joko Damono)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..

Sihir Hujan
(Sapardi Joko Damono)


Hujan mengenal baik pohon, jalan, dan selokan
….swaranya bisa dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu dan jendela.
Meskipun sudah kau matikan lampu.
Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon, jalan, dan selokan
…. menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh waktu menangkap wahyu yang harus kaurahasiakan
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

Air Selokan
(Sapardi Joko Damono)


“Air yang di selokan itu mengalir dari rumah sakit,” katamu pada suatu hari minggu pagi. Waktu itu kau berjalanjalan bersama istrimu yang sedang mengandung
….ia hampir muntah karena bau sengit itu.
Dulu di selokan itu mengalir pula air yang digunakan untuk memandikanmu waktu kau lahir: campur darah dan amis baunya. Kabarnya tadi sore mereka sibuk memandikan mayat di kamar mati.
Senja ini ketika dua orang anak sedang berak di tepi selokan itu, salah seorang tiba-tiba berdiri dan menuding sesuatu:
“Hore, ada nyawa lagi terapung-apung di air itu — alangkah indahnya!”
Tapi kau tak mungkin lagi menyaksikan yang berkilau-kilauan hanyut di permukaan air yang anyir baunya itu, sayang sekali.
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

Angin 1
(Sapardi Joko Damono)


Angin yang diciptakan untuk senantiasa bergerak dari sudut ke sudut dunia ini pernah pada suatu hari berhenti ketika mendengar suara nabi kita Adam menyapa istrinya untuk pertama kali, “hei siapa ini yang mendadak di depanku?”
angin itu tersentak kembali ketika kemudian terdengar jerit wanita untuk pertama kali, sejak itu ia terus bertiup tak pernah menoleh lagi
– sampai pagi tadi:
ketika kau bagai terpesona sebab tiba-tiba merasa scorang diri di tengah bising-bising ini tanpa Hawa
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

Angin 1
(Sapardi Joko Damono)


Angin pagi menerbangkan sisa-sisa unggun api yang terbakar semalaman.
Seekor ular lewat, menghindar.
Lelaki itu masih tidur.
Ia bermimpi bahwa perigi tua yang tertutup ilalang panjang
di pekarangan belakang rumah itu tiba-tiba berair kembali.
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

Pesan
(Sapardi Joko Damono)

Tolong sampaikan kepada abangku, Raden Sumantri, bahwa memang kebetulan jantungku tertembus anak panahnya.
Kami saling mencinta, dan antara disengaja dan tidak disengaja sama sekali tidak ada pembatasnya.
Kalau kau bertemu dengannya, tolong sampaikan bahwa aku tidak menaruh dendam padanya, dan nanti apabila perang itu tiba, aku hanya akan …..
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

Pertapa
(Sapardi Joko Damono)


Jangan mengganggu:
aku, satria itu, sedang bertapa dalam sebuah gua, atau sebutir telur, atau. sepatah kata — ah, apa ada bedanya. Pada saatnya nanti, kalau aku sudah dililit akar, sudah merupakan benih, sudah mencapai makna — masih beranikah kau menyapaku, Saudara?
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

Rabu, 09 Juni 2010

Gurindan 12 Karya Raja Ali Haji

Gurindam 12 Karya Raja Ali Haji

GURINDAM PASAL 1

Barang siapa tiada memegang agama
Segala-gala tiada boleh dibilangkan nama
Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma'rifat

Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegahNya tiada ia menyalah

Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal Tuhan yang bahri

Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terpedaya

Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudarat
GURINDAM PASAL 2

Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut

Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang

Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa

Barang siapa meninggalkan zakat
Tidaklah hartanya beroleh berkat

Barang siapa meninggalkan haji
Tidaklah ia menyempurnakan janji
GURINDAM PASAL 3

Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita

Apabila terpelihara kuping
Kabar yang jahat tiadalah damping

Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya paedah

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan
Daripada segala berat dan ringan

Apabila perut terlalu penuh
Keluarlah fi'il yang tiada senonoh

Anggota tengah hendaklah ingat
Disitulah banyak orang yang hilang semangat

Hendaklah peliharakan kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
GURINDAM PASAL 4

Hati itu kerajaan didalam tubuh
Jikalau zalim segala anggotapun rubuh

Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir
Distulah banyak orang yang tergelincir

Pekerjaan marah jangan dibela
Nantilah akan di kepala

Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekong

Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka

Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah

Barang siapa yang sudah besar
Janganlah kelakuannya membuat kasar

Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor

Dimana tahu salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi

Pekerjaan takabur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih
GURINDAM PASAL 5

Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihatlah kepada budi dan bahasa

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia

Jika hendak mengenal orang yang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia

Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tidaklah jemu

Jika hendak mengenal orang yang berakal
Didalam dunia mengambil bekal

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihatlah pada ketika bercampur dengan orang ramai
GURINDAM PASAL 6

Carilah olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat

Carilah olehmu akan guru
Yang boleh tahukan setiap seteru

Carilah olehmu akan istri
Yang boleh menyerahkan diri

Carilah olehmu akan kawan
Pilih segala yang setiawan

Carilah olehmu akan 'abdi
Yang ada baik sedikit budi
GURINDAM PASAL 7

Apabila banyak berkata-kata
Disitulah jalan masuk dusta

Apabila banyak berlebih-lebihan suka
Itulah tanda hampirkan duka

Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat

Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapaknya letih

Apabila banyak mencela (mencacat) orang
Itulah tanda dirinya kurang

Apabila orang yang banyak tidur
Sia-sia sajalah umur

Apabila mendengar akan kabar
Menerima itu hendaklah sabar

Apabila mendengar kata aduan
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan

Apabila perkataan yang lemah lembut
Lekaslah segala orang yang mengikut

Apabila perkataan yang amat kasar
Lekaslah orang sekalian gusar

Apabila pekerjaan yang amat benar
Tidak boleh orang berbuat onar
GURINDAM PASAL 8

Barang siapa khianat akan dirinya
Apalagi kepada lainnya

Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya

Lidah suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain dapat kesalahannya

Daripada memuji diri hendaklah sabar
Biar daripada orang datangnya kabar

Orang yang suka menampakkan jasa
Setengah daripada sirik mengaku kuasa

Kejahatan diri sembunyikan
Kebaikan diri diamkan

Ke'aiban orang jangan dibuka
Ke'aiban diri hendaklah sangka
GURINDAM PASAL 9

Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia yaitulah syaitan

Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa

Kepada segala hamba-hamba raja
Disitulah syaitan tempatnya manja

Kebanyakan orang yang muda-muda
Disitulah syaitan tempat bergoda

Perkumpulan lelaki dengan perempuan
Disitulah syaitan punya jamuan

Adapun orang tua(h) yang hemat
Syaitan tak suka membuat sahabat

Jika orang muda kuat berguru
Dengan syaitan kuat berseteru
GURINDAM PASAL 10

Dengan bapa jangan durhaka
Supaya Allah tidak murka

Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat

Dengan anak janganlah lalai
Supaya boleh naik ditengah balai

Dengan kawan hendaklah adil
Supaya tangannya jadi kapil
GURINDAM PASAL 11

Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa

Hendaklah jadi kepala
Buang perangai orang yang cela

Hendaklah memegang amanat
Buanglah khianat

Hendaklah marah
Dahulukan hujjah

Hendaklah dimalui
Jangan memalui

Hendak ramai
Murahkan perangai
GURINDAM PASAL 12

Raja mufakat dengan menteri
Seperti kebun berpagar duri

Betul hati kepada raja
Tiada jadi sebarang kerja

Hukum 'adil atas rakyat
Tiada raja boleh 'inayat

Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu

Hormat akan orang yang pandai
Tanda mengenal kasa dan cindai

Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti

Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta

Rabu, 19 Mei 2010

Esai

Esai

Pengertian Esai
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.
Tipe-tipe Esai
Ada enam tipe esai, yaitu :
• Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
• Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
• Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
• Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
• Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
• Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
Ciri-ciri Esai
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
Kegiatan Mandiri 1
Bacalah dalam hati contoh esai di bawah ini !
Membumikan Visi Keadilan Sosial Agama
Oleh Ahmad Fuad Fanani
Banyak orang yang berpandangan bahwa agama itu tidak perlu didiskusikan dan diwacanakan, tetapi lebih pas dan tepat untuk diamalkan. Tidak heran bahwa diskusi agama sering sepi dari peminat karena dianggap tidak menarik dan mengubah keadaan, dan belum tentu mendatangkan pahala.
Jika kita kaji, kemunculan ekstrimisme keagamaan dan fanatisme yang mengarah kepada tindakan kekerasan, serta mengancam perdamaian dan demokrasi, adalah salah satu implikasi dari agama yang tidak pernah didiskusikan dan tidak menjadi wacana publik. Sebab, pemahaman keagamaan yang diterima masyarakat menjadi statis, monolitik, mengarah kepada klaim kebenaran, dan tidak muncul berbagai alternatif penafsiran. Padahal sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, pengetahuan tentang agama juga mengalami evolusi agar dia tidak menjadi beku dan ketinggalan zaman.
Pada dasarnya semua agama mengajarkan keadilan, keluhuran, dan larangan berbuat kejahatan. Namun, jurang antara agama, idealisme agama, dan pemeluknya yang gagal memahami pesan dasar agamanya memang terjadi di banyak agama. Tidak heran jika agama seringkali menjadi tertuduh atas berbagai konflik sosial, politik, dan kemanusiaan yang terjadi.
Di samping itu, ada satu hal yang menjadi unsur utama dan pertama, dalam kehidupan dan keberagamaan kita, namun jarang sekali dihayati dan diimplementasikan, yaitu keadilan sosial yang sesungguhnya menjadi inti dari ajaran semua agama. Keadilan sosial ini memang dengan mudah kita temukan dalam kitab-kitab suci semua agama. Namun, dalam kehidupan nyata ajaran tentang keadilan sosial ini jarang dibumikan dalam praktik kehidupan. Bahkan, dalam sistem pemerintahan dan model kekuasaan di hampir semua agama pun jarang sekali yang menjadikan keadilan sosial sebagai ruh perjuangan dan dasar gerak dalam menjalankan kekuasaan. Para agamawan pun, meski banyak juga yang fasih dan gemar menyuarakan keadilan sosial sebagai wirid harian dan tema utama ceramahnya, masih banyak yang belum bisa mentransformasikan soal itu dalam kehidupan sehari-hari guna membentuk moralitas publik yang menjunjung tegaknya kesejahteraan rakyat kecil dan prinsip keadilan.
Hal lain yang menyebabkan agama dan kaum agamawan gagal menjawab tantangan kemanusiaan dan peradaban adalah kita tidak membaca dan belajar dari sejarah. Akibat dari tidak membaca sejarah maka, usaha dalam membina dan membangun bangsa ini bisa gagal. Dalam soal lautan kemiskinan yang terbentang luas selama berabad-abad, hingga kini belum banyak para agamawan yang berpikir untuk mencari jalan keluarnya. Pembangunan yang tidak mengacu pada prinsip keadilan sosialpun masih banyak dipertahankan dan menjadi proyek kesayangan para pejabat.
Dan di atas itu semua, masalah kepemimpinan bangsa ini masih memprihatinkan, yang diurus hanya kekuasaan, dan politik masih banyak dijadikan sebagai profesi dan mata pencaharian para politisi. Rahim bangsa ini masih kikir melahirkan pemimpin yang kreatif. Meski keadaan begitu parah dan memprihatinkan, agama melarang kita berputus asa dan larut dalam kesedihan. Maka kita harus berbuat sebaik-baiknya, seserius-seriusnya, dan semaksimalnya.
Pada keadaan seperti itu, semestinya para agamawan berfungsi dan berdiri paling depan dalam menggelorakan semangat keadilan sosial dalam melindungi kaum miskin , membela rakyat kecil, dan memprotes pemerintah yang korup dan mengejar kepentingan politiknya sendiri. Agama harus mampu menjawab persoalan nyata yang dihadapi rakyat, misalnya mengapa masih banyak yang tidak bisa makan dan tidak bisa sekolah? Maka, jangan sampai para agamawan justru menjadi pelegitimasi rezim dan pemberi stempel terhadap kebijakan yang dikeluarkan orang kaya, negara, dan kelompok masyarakat yang merugikan rakyat kecil.
Para agamawan harus siap dan rela jika menjadi tidak populer, tidak berlimpah materi, jauh dari kekuasaan, serta kuat menahan diri terhadap segala godaan yang kerap datang merayu dan menggoyahkan iman. Perselingkuhan antara politisi, pengusaha, dan agamawan akan membuat masyarakat awam skeptis dan sinis terhadap peran luhur agama. Agamawan justru harus berani mengingatkan penguasa dan pengusaha yang batil.
Farish Noor dalam artikelnya menyatakan, kemenangan sebuah agama dan agamawan bukanlah terletak pada bagaimana menampilkan agama yang murni dan yang lainnya dianggap salah, namun justru pada komitmennya untuk menjunjung tinggi kemanusiaan, keadilan sosial, prularisme, dan hak-hak kaum minoritas dan kesetaraan jender.
Oleh karenanya, persoalan agama dan keadilan sosial jangan hanya dijadikan wacana saja, tetapi harus dibumikan dalam kehidupan nyata. Agama dan kaum agamawan harus betul-betul mendukung suasana yang kondusif bagi tegaknya keadilan sosial. Kolusi penguasa-pengusaha yang merugikan kehidupan rakyat jelata harus tak jemu dikecam oleh pemuka agama.
Jangan sampai ada tokoh agama dan pengikutnya merasa paling peduli dan teguh menegakkan keadilan sosial serta menentang kezaliman, padahal mereka sendiri berbuat zalim dengan tidak menghargai pemeluk agama lain dan gemar menghakimi keyakinan orang lain. Agama harus betul-betul peduli pada orang yang menderita dan tegas pemihakannya terhadap nasib orang-orang yang papa dan yang termarjinalkan.

Rabu, 31 Maret 2010

Kanker Serviks

Kanker Serviks

Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.
Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.



Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?


HPV

Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.


Penyebab dan Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".

Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.

Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.

Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.

Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.

Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.


Deteksi Kanker Serviks

Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:

*
IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
*
Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
*
Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
*
Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.


Mengobati Kanker Serviks

Jika terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).

Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.

Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, bagaimana cara mencegah terinfeksi HPV dan kanker serviks? Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks.


Mencegah Kanker Serviks

Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

* Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
* Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
* Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
* Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
* Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
* Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
* Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
* Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
* Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.


Hidup Sehat Tanpa Kanker Serviks

Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati. Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks. Ubah gaya hidup Anda dan juga pola makan Anda agar terhindar dari penyakit yang membunuh banyak wanita di dunia ini. Dengan demikian, maka kesehatan serviks atau leher rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, kanker serviks bukanlah sesuatu yang menakutkan. (sumber: Kumpulan Info)

Biasakan Anak Membaca

"Buku adalah jendela dunia". Hal ini menggambarkan pentingnya membaca untuk menambah wawasan kita, tetapi tidak jarang kita jumpai orang yang tidak suka membaca. Hal ini bukanlah hal yang tidak dapat dicegah, karena orangtua dapat membangkitkan minat baca anak dengan cara membacakan cerita.

Kegiatan membaca merupakan hal terbaik yang dapat diberikan orangtua kepada anak. Ungkapan ini tidak berlebihan, karena 90 persen kualitas otak anak dipengaruhi saat anak berusia nol sampai 3 tahun, sehingga periode ini disebut dengan periode emas. Maka, orangtua hendaknya membantu anak semaksimal mungkin pada periode ini agar perkembangan intelektual dan emosional maksimal. Salah satu hal yang dapat dilakukan orangtua adalah dengan membacakan cerita sejak dini untuk anak, bahkan sejak dalam kandungan karena ada banyak manfaat yanng bisa diperoleh dengan melakukannya.

Membaca adalah kemampuan yang terpenting bagi seseorang, karena dapat membuka wawasan terhadap banyak pengetahuan. Jutaan anak yang menghabiskan waktu di depan televisi ataupun video game sering gagal untuk meningkatkan kemampuan membaca mereka. Sehingga mereka gagal mempelajari banyak hal yang berharga. Hasil penelitian menunjukkan banyak pelajar SMA bahkan perguruan tinggi yang tidak sanggup membaca pada tingkat paling dasar agar sukses dalam mengerjakan tugas-tugas mereka. Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca harus mulai dikuasai seorang anak sejak dini. Mengajar anak untuk membaca adalah tugas utama yang penting.

Banyak orang tua berpikir bahwa pendidikan anak dimulai ketika anak mereka masuk sekolah setidaknya pada saat anak mereka masuk play group dan taman kanak-kanak. Namun fakta menunjutkkan bahwa sesaat setelah bayi lahir, otak bayi mulai berfungsi penuh dan siap menyerap semua informasi untuk digunakan kemudian oleh bayi tersebut. Karena itu, mulailah proses pengajaran sejak kelahiran. Buanglah pemikiran bahwa pengajaran dan pendidikan hanya bisa dilakukan oleh guru di sekolah atau mereka yang ahli dalam bidang pendidikan formal. Penelitian yang mendalam tentang hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan dan keahlian seorang anak dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan, seperti belajar berbicara dan belajar membaca, bergantung pada banyaknya interaksi mula-mula secara alamiah antara bayi dan orang tuanya, serta kemampuan orang tua untuk membantunya mulai belajar secara mandiri.

Orang tua berperan aktif untuk membantu anak mereka yang masih kecil untuk menguasai kemampuan membaca agar terhindar dari masalah di kemudian hari dalam pendidikan di sekolah. Hal ini bisa dimulai dengan cara sederhana dan membuatnya sebagai bagian dari rutinitas dalam kehidupan seorang anak. Dengan demikian dia dapat menguasai kemampuan membaca bahkan sebelum memasuki sekolah.


Kapan Mulai Mengajar Membaca?

Saat yang paling tepat untuk memulai adalah sedini mungkin. Saat bayi lahir, cobalah mulai berbicara kepada bayi Anda. Ingatlah bahwa ia sedang belajar suatu "bahasa asing" sehingga membutuhkan semua bantuan yang dapat Anda berikan. Kata-kata penuh kasih sayang serta semua komunikasi lisan tidak hanya meyakinkan rasa sayang Anda kepada sang bayi, namun juga secara tetap tentu memperkenalkan kepadanya bahasa asing yang sedang ia pelajari.

Pada proses pertama, sang bayi hanya akan mempelajari dari suara saja dan ini bisa berlangsung sejak kandungan. Kemudian ketika ia mulai bisa melihat lingkungan sekelilingnya, Anda dapat menggunakan alat bantu visual misalnya mainan yang dapat membuatnya belajar sekaligus bisa bermain. Namun yang terbaik, Anda dapat menggunakan alat bantu yang membantunya belajar membaca sekaligus membuatnya terhibur.


Cara Mengajar Membaca untuk Anak sejak Dini

Mulailah dengan menunjukkan satu atau dua huruf yang berwarna cerah. Perangkat seperti ini banyak tersedia di toko mainan anak. Gunakan huruf-huruf ini sebagai mainan bagi sang bayi, namun Anda dapat sedikit menekankan kepada sang bayi dengan menyebutkan nama huruf tersebut kepadanya setiap kali ia mengamati huruf tersebut. Tambahlah satu huruf secara per lahan seraya ia semakin bertumbuh. Seraya waktu berjalan, ia akan mulai dapat mengidentifikasi banyak huruf meski belum mampu mengucapkannya.
Tiga Langkah Pertama Membaca

1. Perkenalkan dan sebutkan setiap huruf pada bayi Anda

2. Sebut nama huruf-huruf dengan urutan kiri ke kanan

3. Bantulah ia mengerti bahwa huruf tercetak menggambarkan suara yang diucapkan

Setelah sang anak mengetahui semua huruf, maka tahap selanjutnya adalah memperkenalkan huruf-huruf tersebut pada urutan yang tepat. Di Indonesia kebiasaan membaca adalah dari kiri ke kanan. Maka susunlah huruf-huruf tersebut dari kiri ke kanan. Ketika ia sudah mulai berbicara, mintalah ia menyebutkan huruf-huruf tersebut dengan urutan dari kiri ke kanan.

Setelah seorang anak mengenali semua huruf, mulailah dengan mulai mengajarkan mengenal kata. Salah satu cara terbaik adalah dengan memperkenalkan namanya. Misalnya dengan menyusun huruf-huruf yang membentuk namanya. Lalu orang tua mengucapkan susunan huruf-huruf tersebut serta namanya. Ketika ia mulai lancar mengucapkan namanya, tambahkan kata lain yang mudah dimengerti seperti papa, mama, atau kata lainnya. Lakukan semua hal tersebut dalam kondisi santai dan juga dalam suasana bermain.

Selain itu, Anda juga dapat membacakan sebuah cerita dalam buku yang memiliki gambar dengan warna yang cerah. Sang anak akan lebih terbiasa membaca jika Anda sering membacakan buku yang menarik kepada anak Anda yang masih kecil. Dengan demikian ia akan semakin mengerti bahwa huruf-huruf tersusun menjadi kata yang memiliki ucapan dan arti tersendiri.

Agar kegiatan ini tidak membosankan, hendaknya saat membacakan cerita dilakukan dengan seekspresif mungkin. Gunakan intonasi suara sesuai karakter tokoh yang ada. Anda juga dapat menggunakan bahasa tubuh yang sesuai aatau melakukan efek drama seperti tertawa, berbisik, menjerit atau merengek untuk membuat anak berimajinasi.

Karena selera anak bisa berbeda, maka bila Anda hendak membeli sebuah buku, libatkan anak untuk memilih buku yang disukainya. Ini tentu dapat dilakukan ketika anak Anda sudah mengerti dan cukup umur untuk menentukan pilihannya. Selanjutnya, tugas Anda sebagai orangtua adalah menyeleksi buku yang dipilih anak apakah sesuai dengan usianya.

Waktu yang paling baik untuk membacakan buku adalah saat anak menjelang tidur. Sisihkan 15 menit sampai 20 menit untuk mebacakannya karena pada saat inilah daya ingat anak semakin kuat.


Manfaat Membacakan Cerita untuk Anak

Karena itu, bagaimana cara mengajarkan anak agar berminat untuk membaca? Caranya adalah dengan membacakan cerita sejak mereka lahir bahkan semenjak di kandungan. Beberapa manfaat membacakan cerita untuk anak antara lain:

*
Menanamkan kecintaan anak untuk membaca buku.
Dengan gemar membaca buku tentu akan menambah pengetahuan anak dan dapat menjadikannya manusia yang berkualitas di masa depan.
*
Membuat anak menjadi lebih tenang dan nyaman.
Karena suara orangtua sudah biasa didengar sejak dalam kandungan, maka ketika mendengar suara Anda setelah anak lahir membuatnya merasa tidak sendirian, sehingga anak merasa lebih nyaman.
*
Membantu anak mengenal kata dan kalimat.
Ketika orangtua membacakan cerita, anak akan mendengar kata yang Anda ucapkan. Hal ini akan menambah perbendaharaan kata yang dimilikinya, membantunya mengenal arti kata dan kalimat. Anda juga dapat menerangkan arti suatu kata yang kelihatannya asing atau belum diketahui artinya.
*
Menyampaikan pesan moral untuk anak.
Buku-buku yang dikhususkan untuk anak, biasanya berisi pesan moral yang hendak disampaikan sehingga dapat menjadi media untuk memberitahu anak apa hal baik dan buruk yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
*
Meningkatkan hubungan emosional orangtua dan anak.
Membacakan cerita dapat membuat anak merasa diperhatikan. Anda juga dapat membacakan cerita dengan memeluk atau bersentuhan secara fisik sehingga anak merasa disayangi.

Jadi, jangan lupa bacakan cerita untuk anak Anda malam ini.(Sumber: Kumpulan Info)

TORCH

TORCH

TORCH merupakan akronim dari beberapa infeksi jenis penyakit bawaan yang akan berbahaya untuk janin bila diderita oleh ibu hamil. Penyakit-penyakit ini dengan mudah akan menginfeksi janin dalam kandungan seorang ibu yang sedang hamil. Penyakit yang merupakan bagian dari TORCH terdiri atas virus dan juga beberapa bakteri. TORCH sendiri merupakan akronim yang jika dijabarkan merupakan beberapa penyakit sebagai berikut ini:

* T: Toxoplasmosis atau Toxoplasma gondii. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah toksoplasmosis.
* O: Other infections atau infeksi lainnya seperti Hepatitis B, Sifilis, Varicella-Zoster Virus, HIV, dan Parvovirus B19.
* R: Rubella atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Rubela atau Campak Jerman.
* C: Cytomegalovirus atau dikenal sebagai sitomegalovirus atau virus herpes manusia 5.
* H: Herpes simplex virus atau virus herpes simpleks.

Akronim lain yang juga mirip yaitu TORCHES yang merupakan singkatan dari Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex, dan Syphilis.


Toksoplasmosis

Penyebab: Penyakit ini sering dihubungkan dengan kucing atau anjing sebagai penyebabnya. Penyebab penyakit ini adalah parasit dengan nama Toxoplasma gondii yang umumnya hidup pada binatang mamalia seperti anjing dan kucing.

Penularan: Parasit ini akan keluar bersama kotoran anjing atau kucing. Melalui kotoran inilah akhirnya dapat menghinggapi manusia. Penyebaran lainnya adalah melalui lalat, kecoa atau serangga lain yang menghinggapi kotoran tersebut lalu menempel pada makanan yang telah matang atau pada sayuran yang bila tidak dimasak dengan tepat dapat menular pada manusia. Bisa pula menyebar melalui daging yang kurang matang saat diolah.

Akibat: Janin yang terinfeksi penyakit ini dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir mati. Bisa pula menyebabkan kelainan pada bayi saat dewasa.


Rubela

Penyebab: Dikenal juga dengan penyakit campak Jerman. Seseorang yang terinfeksi penyakit ini dapat dikenali dengan adanya ruam pada bagian tubuh, nyeri otot, demam (walau tidak selalu menyertai infeksi penyakit ini) dan adanya pembesaran getah bening.

Penularan: Media penularannya melalui pernafasan, air liur, keringat, darah atau hubungan seksual dari penderita rubela lainnya. Maka, untuk ibu hamil, sebaiknya menjaga jarak bila ada teman atau kerabat yang sedang menderita rubela atau campak Jerman agar tidak tertular.

Akibat: Penyakit ini semakin berbahaya apabila diderita oleh wanita yang usia kehamilannya masih muda, khususnya pada trimester pertama kehamilan. Hal yang dapat dialami oleh bayi apabila ibu terinfeksi penyakit ini adalah bayi terlahir cacat atau menderita kelainan seperti kerusakan pada otak, kebutaan, tuna rungu atau bisu.


Cytomegalovirus (CMV)

Penyebab: Disebabkan oleh virus cytomegalo.

Akibat: Bila infeksi dialami oleh ibu hamil, maka bayi yang dikandung beresiko menderita pembesaran kepala, pengapuran otak, pembesaran hati, tuli, atau bentuk kaki dan tangan yang tidak normal.


Herpes Simpleks tipe II

Penyebab: Herpes terbagi atas 2 jenis, sedangkan yang berbahaya bagi ibu hamil adalah jenis Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Infeksi ini menyerang alat kelamin. Tanda dari seseorang terinfeksi penyakit ini adalah keputihan atau muncul bintik pada alat kelamin.

Penularan: Penularannya adalah melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan penderita lain. Bisa juga ditularkan melalui hubungan seksual.

Akibat: Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi penyakit ini dapat menderita kelainan pada kulit, yaitu kulit melepuh.


Mencegah TORCH

Mengingat bahaya dari TORCH untuk ibu hamil, bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan atau yang saat ini sedang hamil, dapat mempertimbangkan saran-saran berikut agar bayi Anda dapat terlahir dengan baik dan sempurna.

*
Makan makanan bergizi
Saat hamil, sebaiknya Anda mengkonsumsi banyak makanan bergizi. Selain baik untuk perkembangan janin, gizi yang cukup juga akan membuat tubuh tetap sehat dan kuat. Bila tubuh sehat, maka tubuh dapat melawan berbagai penyakit termasuk TORCH sehingga tidak akan menginfeksi tubuh.
*
Lakukan pemeriksaan sebelum kehamilan
Ada baiknya, Anda memeriksakan tubuh sebelum merencanakan kehamilan. Anda dapat memeriksa apakah dalam tubuh terdapat virus atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi TORCH. Jika Anda sudah terinfeksi, ikuti saran dokter untuk mengobatinya dan tunda kehamilan hingga benar-benar sembuh.
*
Melakukan vaksinasi
Vaksinasi bertujuan untuk mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum kehamilan. Hanya saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.
*
Makan makanan yang matang
Hindari memakan makanan tidak matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH bisa terdapat pada makanan dan tidak akan mati apabila makanan tidak dimasak sampai matang. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, selalu konsumsi makanan matang dalam keseharian Anda.
*
Periksa kandungan secara terartur
Selama masa kehamilan, pastikan juga agar Anda memeriksakan kandungan secara rutin dan teratur. Maksudnya adalah agar dapat dilakukan tindakan secepatnya apabila di dalam tubuh Anda ternyata terinfeksi TORCH. Penanganan yang cepat dapat membantu agar kondisi bayi tidak menjadi buruk.
*
Jaga kebersihan tubuh
Jaga higiene tubuh Anda. Prosedur higiene dasar, seperti mencuci tangan, sangatlah penting.
*
Hindari kontak dengan penderita penyakit
Seorang wanita hamil harus menghindari kontak dengan siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubela, yang juga disebut campak Jerman.

Dengan mencari lebih banyak informasi tentang kehamilan serta merawat dirinya sebelum dan selama masa kehamilan maupun dengan memikirkan masak-masak jauh di muka tentang berbagai aspek melahirkan, seorang wanita akan melakukan sebisa-bisanya untuk memastikan kehamilan yang lebih aman. Maka, bagi seorang wanita hamil, cobalah untuk selalu waspada terhadap berbagai penyakit seperti TORCH agar bayi Anda terlahir sehat.(Sumber Kumpulan Info)

Minggu, 21 Februari 2010

Diskusi

Diskusi

1. Pengertian diskusi:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.

Melalui diskusi, kita dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif, berpikir secara logis dan sistematis serta menyampaikan gagasan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar secara lisan. Dengan berdiskusi kita dapat berlatih menggunakan pengetahuan dan gagasan-gagasan kita untuk menyampaikan pendapat, mempertahankan pandangan-pandangan, mengatakan setuju atau menolak pandangan orang lain dengan cara-cara yang baik. Melalui diskusi pula kita dilatih untuk menghargai orang lain walaupun kita berbeda pendapat atau pandangan. Selain itu, dalam diskusi juga bisa berlatih memperkenalkan diri dan orang ini.

2. Pihak-pihak
Pihak yang terlibat dalam diskusi adalah:
a. Moderator, yaitu orang yang bertugas memimpin diskusi dan bertanggung jawab atas lancar tidaknya sebuah diskusi. Atau pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah. Tugasnya adalah
1) Merencanakan dan mempersiapkan dengan teliti topik yang akan dibahas.
2) Membuka diskusi.
3) Menyampaikan topik dan tujuan diskusi.
4) Memperkenalkan penyaji, sekretaris, dan moerator.
5) Mengendalikan dan mengatur jalannya diskusi.
6) Menyimpulkan hasil diskusi, mengucapkan kepada hadirin, dan memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pelaksanaan diskusi.
7) Menutup diskusi.
b. Sekretaris, yaitu petugas yang mencatat jalannya diskusi dari awal hingga berakhirnya diskusi.
c. Penyaji, yaitu orang yang bertugas menyampaikan materi diskusi secara sistematis, mudah dipahami, terbuka, objektif, dan tidak menyinggung perasaan dalam meninjau suatu permasalahan.
d. Peserta, yaitu orang yang berperan aktif dalam dalam diskusi dengan memberikan saran, pendapat, atau sanggahan yang sesuai dengan tema diskusi.



3. Memperkenalkan Diri dalam Diskusi

Dalam sebuah diskusi atau seminar, pasti terdapat sesi perkenalan yang biasanya dimulai tepat sebelum seorang pembicara mulai mempresentasikan makalahnya. Berikut ini sebuah contoh bagaimana memperkenalkan seorang pembicara pada saat seminar atau diskusi yang dilakukan oleh pembawa acara seminar.
Berikut ini adalah Bapak Sutardji Calzoum Bachri, beliau lahir di Rengat (Riau) pada tanggal 24 Juni 1941. Pendidikan terakhirnya Jurusan Administrasi Negara Fakultas Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran (sampai tingkat doktoral). Beliau pernah mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, di Iowa City, AS pada tahun 1974-1975 dan Festival Penyair International di Rotterdam Belanda pada tahun 1975. Sejak 1979, beliau menjabat sebagai redaktur di majalah budaya Horison. Pada kesempatan seminar kali ini beliau akan mencoba membawa kita semua untuk berpikir tentang masa depan para pelaku komunikasi sehubungan dengan munculnya RUU tentang penyiaran yang konon kabarnya sedikit kontroversial.

Untuk memperkenalkan diri, Anda juga harus memperhatikan kedudukan Anda, atau sebagai apa Anda di dalam seminar tersebut. Jika Anda berperan sebagai peserta, akan sangat berbeda dengan seorang yang berperan sebagai moderator saat memperkenalkan diri dalam sebuah seminar.
Berikut ini adalah contoh perkenalan dari seorang moderator yang akan memimpin jalannya diskusi. ...

Selamat pagi Bapak Ibu sekalian. Perkenalkan nama saya Yogie, pada kesempatan kali ini saya akan memimpin seminar ini dari awal, pertengahan, hingga akhir. Tidak banyak yang dapat saya ceritakan tentang diri saya kecuali seperti yang telah diutarakan oleh pembawa acara di muka ....



Perhatikan contoh di bawah ini!
Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Remaja

Moderator : “Demikianlah pokok pikiran yang disampaikan pembicara melalui makalah yang berjudul “Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Remaja”. Saudara-saudara, pada kesempatan ini saya membuka termin I untuk tiga orang penanya atau penanggap. Perkenalkanlah diri terlebih dahulu sebelum mengungkapkan pendapat, silakan!”
Peserta : “Nama saya Yoga Bagas. Saya sangat tertarik dengan uraian saudara pembicara. Namun, saya kurang sependapat dengan pernyataan Pembicara bahwa penyebab penyalahgunaan narkoba adalah faktor lingkungan pergaulan remaja saja. Menurut saya penyebab penyalahgunaan narkoba meliputi faktor keluarga dan lingkungan, karena keluarga merupakan faktor pembentukan kepribadian anak.”
Moderator : ”Terima kasih, penanggap kedua kami persilakan.”
Peserta : ”Nama saya Annisa. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Saya sependapat dengan saudara Teguh. Kita tidak boleh memposisikan faktor lingkungan pergaulan remaja sebagai faktor tunggal penyebab penyalahgunaan narkoba dalam diri remaja. Meskipun faktor itu memang sangat berpengaruh. Namun apabila remaja ditanamkan nilai-nilai keutamaan, moral, etika, dan agama yang kuat terutama dalam lingkungan keluarga saja dan terus-menerus diberi teladan tingkah laku orang tuanya yang baik, maka ia akan menolak pengaruh lingkungan pergaulan yang negatif termasuk penyalahgunaan narkoba.”
Moderator : ”Ya, terima kasih saudara Annisa. Selanjutnya, penanya ketiga kami persilakan.”
Peserta : ”Nama saya Aulia. Saya hanya akan melengkapi pendapat saudara-saudara tadi. Menurut saya, yang terpenting bagaimana mengatasi masalah tersebut sehingga remaja tidak terjerumus dalam tindakan tersebut. Menurut saya, pertama-tama, keluarga harus memberikan teladan dan menanamkan nilai moral dan agama yang kuat, masyarakat ikut mengawasi dan bekerja sama dengan aparat kepolisian memberantas penyalahgunaan narkoba, dan pemerintah menerapkan hukuman yang berat kepada pengedar dan pengguna narkoba.”
Moderator : ”Demikianlah saudara-saudara, termin I telah selesai. Selanjutnya, saya persilakan para panelis untuk menanggapi pernyataan atau pertanyaan dari para peserta tersebut. Silakan!”
................

Tugas
1. Bentuklah kelompok diskusi, tiap kelompok terdiri atas 4-8 siswa, kemudian ikuti dan kerjakan langkah-llangkah berikut!
a. Pilihlah tema yang menarik, faktuan, dan aktual kemudian buatlah makalahnya!
b. Pilihlah salah seorang dalam kelompokmu untuk memimpin.
c. Diskusikan malakah yang kalian buat!
d. Setelah diskusi kelompok selesai kemudian diskusikan di muka kelas. Kelompok yang lain memberikan tanggapan.
e. Praktikkan cara memperkenalkan diri dan memberikan tanggapan yang baik dalam diskusi! sebagai tambahan latihan,
f. carilah materi diskusi lain yang faktual sebagai bahan diskusi!

Jeda, Lafal, dan Intonasi

Jeda, Lafal, dan Intonasi

Jeda yang tepat, lafal yang benar, dan intonasi yang baik akan berpengaruh terhadap maksud yang hendak disampaikan, demikian juga sebaliknya.

a. Jeda : perhentian sementara dalam pembacaan teks

b. Lafal : ketepatan pengucapan

c. Intonasi : naik turunnya nada.



Contoh:

a. Jeda

Bandingkan makna yang muncul dengan penkamu jeda di bawah ini!

a. Diperkirakan/ ratusan ribu pengojek/ beroperasi setiap harinya /di lima wilayah Jakarta. //

b. Diperkirakan ratusan/ ribu pengojek/ beroperasi/ setiap harinya di lima /wilayah Jakarta.//

c. Diperkirakan/ ratusan ribu/ pengojek beroperasi/ setiap harinya di lima wilayah Jakarta. //

b. Lafal

Bandingkan makna yang muncul dengan pelafalan dua kata di bawah ini!

�� syarat dan sarat

�� izin dan ijin

�� beruang kutub, tidak beruang dan beruang cukup besar

�� sah dan syah

d. Intonasi

Bandingkan makna yang muncul dengan penekanan ucapan dan turun naiknya nada pengucapan pada kalimat di bawah ini!

Intonasi kalimat tanya

�� Polisi telah menangkap pelaku kejahatan.

�� Polisi telah menangkap pelaku kejahatan?

Intonasi kalimat berita

�� Polisi telah menangkap pelaku kejahatan.

�� Polisi telah menangkap pelaku kejahatan.

Intonasi kalimat perintah

�� Polisi telah menangkap pelaku kejahatan.

�� Polisi telah menangkap pelaku kejahatan!


Berteman dengan Gorila-gorila Pegunungan

Oleh: Dian Fossey


Selama tiga tahun terakhir ini, aku menghabiskan sebagian besar hari-hariku bersama gorila-gorila liar pegunungan. Rumah mereka dan rumahku berada di lembah-lembah hutan berkabut di

barisan Virunga, delapan gunung berapi yang tinggi, yang tertinggi adalah 14.787 kaki yang imiliki oleh tiga bangsa Afrika: Rwkamu, Ugkamu, dan Republik Demokrasi Kongo.

Selama ini, aku berteman akrab dengan banyak gorila begitu juga sebaliknya. Mereka menyusuri lembah-lembah pegunungan, bermain secara berkelompok, dan beberapa kelompok kini menerima kehadiranku sebagai salah satu anggota. Seekor gorila bahkan berani bermain-main dengan tali sepatu botku. Aku mengenal gorila-gorila itu sebagai pribadi-pribadi, dengan sifat dan kepribadiannya.

Aku telah memberi nama untuk mereka: Rafiki, Paman Bert, Icarus, dan sebagainya. Keakraban ini tidak mudah diperoleh. Petunjuk yang ada dalam diktat untuk studi-studi semacam itu adalah duduk dan mengamati saja. Aku tak puas dengan pendekatan ini. Aku merasa bahwa gorila-gorila itu akan curiga terhadap objek-objek asing yang hanya duduk dan memkamung. Oleh karena itu, aku berupaya untuk mendapatkan perasaan percaya dan rasa ingin tahu mereka dengan cara beraksi seperti seekor gorila.

Gorila-gorila itu menanggapinya dengan senang hati, walaupun kuakui, metode ini tidak selalu menyenangkan. Orang akan merasa tolol dengan memukul-mukul dada secara ritmis, atau duduk sambil berpura-pura mengunyah batang daun seledri.

Gorila adalah jenis monyet terbesar. Gorila jantan dewasa memiliki tinggi enam kaki dan berat 200 kilogram atau lebih. Lengannya yang besar dapat direntangkan hingga dua setengah meter. Barisan pegunungan tempat tinggal gorila terbatas pada daerah rimbun hutan basah di Afrika Tengah. Di sana hanya tersisa sekitar ribuan gorila dengan kelestarian yang mengkhawatirkan. Sebagian wilayah yang mereka diami telah disisihkan sebagai taman, dan secara teoritis, gorila sangat dilindungi. Namun sesungguhnya, mereka terus didesak ke wilayah yang semakin sempit, terutama oleh tuan-tuan tanah dan peternak Batutsi. Kalau tidak ada upaya yang lebih terencana dan terkondisi untuk menyelamatkan gorila pegunungan, maka eksistensinya akan hancur dalam dua atau tiga dekade mendatang.

Salah satu langkah dasar untuk menyelamatkan spesies yang terancam adalah dengan mengetahui lebih banyak spesies tersebut, makanannya, pasangannya dan proses reproduksinya, pola tempat tinggalnya, dan perilaku sosialnya. Aku telah membaca penelitian Jane Goodal tentang simpanse, dan aku mengunjungi kemahnya di Gombe National Park Tanzania. Tahun 1967, dengan bantuan Dr. Louis Leakey dan dana dari National Geographic Society dan Yayasan Wilkie Brothers, aku memulai penelitian tentang gorila.

Penelitian ini bukannya tanpa gangguan. Salah satunya cukup serius. Aku memulai pekerjaanku di Kongo, di lembah Gunung Mikeno. Baru enam bulan mengamati, aku dipaksa pergi meninggalkan negara itu karena kerusuhan politik di Provinsi Kivo. Ini merupakan kemunduran yang substansial karena gorila-gorila di sana bergerak dalam sistem taman yang sangat terlindung tanpa ancaman terus-menerus dari ulah manusia. Dengan demikian, mereka tidak merasa terganggu dengan kehadiranku, dan pengamatan itu sangat bermanfaat.

Setelah meninggalkan Kongo, aku memulainya lagi, kali ini di Rwkamu. Kemah baruku terletak dekat padang rumput yang luas yang membentuk daerah pelana yang menghubungkan Gunung Karisimba, Mikeno, dan Visoke. Walaupun kemah lamaku hanya berjarak lima mil, aku mendapatkan bahwa gorila-gorila Rwkamu telah merasa sangat terganggu oleh tuan-tuan tanah dan penggembala ternak sehingga mereka menolak segala upaya pertamaku untuk mendekat. Di Rwkamulah gangguan kedua datang setelah sembilan belas bulan aku bekerja di sana. Namun, tak seperti yang pertama, hal ini terbukti sangat berarti bagi penelitianku. Awalnya, masih segar dalam ingatanku pada suatu pagi yang berkabut di bulan Februari, aku berjalan menelusuri tanah berlumpur yang sangat licin yang merupakan jalan utama antara desa Rwkamu yang terdekat dan kemah penelitian gorilaku, di ketinggian 3.000 meter di Gunung Visoke.

Walaupun kemah lamaku hanya berjarak lima mil, aku mendapatkan bahwa gorila-gorila Rwkamu telah merasa sangat terganggu oleh tuan-tuan tanah dan penggembala ternak sehingga mereka menolak segala upaya pertamaku untuk mendekat. Di Rwkamulah gangguan kedua datang setelah sembilan belas bulan aku bekerja di sana. Namun, tak seperti yang pertama, hal ini terbukti sangat berarti bagi penelitianku.

Awalnya, masih segar dalam ingatanku pada suatu pagi yang berkabut di bulan Februari, aku berjalan menelusuri tanah berlumpur yang sangat licin yang merupakan jalan utama antara desa Rwkamu yang terdekat dan kemah penelitian gorilaku, di ketinggian 3.000 meter di Gunung Visoke. Di belakangku, pengangkut barang-barang membawa sebuah kotak bayi, bagian atasnya tertutup. Dari kotak tersebut terdengar tangis yang semakin lama semakin keras dan memilukan pada setiap langkah kami. Suaranya sangat memilukan seperti tangis bayi manusia.

Kabut yang dingin bersemilir keluar masuk pohon-pohon besar; namun wajah-wajah para pengangkut barang dibasahi keringat setelah empat jam melakukan pendakian berat sejak

meninggalkan Land Rover di dasar gunung. Kemah benar-benar pemkamungan yang enggembirakan, dan tiga orang Afrika yang merupakan stafku segera berlari keluar untuk menyambut kami.

Hari sebelumnya, aku telah mengirim sandi SOS menyuruh mereka mengubah salah satu dari dua pondokku menjadi sebuah hutan. Menghancurkan sebuah kamar dan mendatangkan pohon-pohon, tanaman perdu, dan dedaunan lainnya, bagi mereka tampak tak masuk akal, tetapi mereka sudah terbiasa dengan permintaanku yang aneh. ”Chumba Tayari” mereka memanggil, memberitahukanku bahwa ruangan itu telah siap. Kemudian, dengan berbagai teriakan dan perintah dalam bahasa Kinyarwkamu, bahasa nasional Rwkamu, mereka memasukkan kotak bayi itu melalui pintu pondok dan meletakkannya di tengah pepohonan yang muncul di antara lantai-lantai papan. Kini aku membuka bagian atas kotak itu dan kemudian berdiri mundur. Dua tangan mungil muncul dari dalam kotak meraih tepi-tepi kotak, dan perlahan sang bayi pun mendorong tubuhnya keluar.


Setelah Kamu membaca cerita “Berteman dengan Gorila-gorila Pegunungan”, analisislah unsur intrinsik dan ekstrinsik yang ada dalam cerita!

  1. Tokoh
  2. alur
  3. latar
  4. sudut pkamung
  5. gaya bahasa
  6. suasana
  7. amanat/pesan
  8. kepribadian penulis
  9. pandangan hidup penulis
  10. latar sosial budaya penulis

Selasa, 02 Februari 2010

Kangen Blog

Facebook

Lama sekali aku tidak membuka blogku. Kangen rasanya. Barangkali saja era blog sudah berganti dengan era Facebook. Jadi semua orang asyik dengan FB-nya. Aku pun juga demikian. Dengan FB, kita bisa terhubung dengan banyak orang, dapat kenalan baru, dapat mengetahui perasaan teman-teman kita, sampai berkomunikasi dengan teman lama kita.

Namun aku juga menjadi sangat prihatin. Kalau aku buka wall anak-anak muda, terutama siswa SMA, masya Allah, begitu bebasnya mereka berkata di Facebook. Seolah tatakrama atau sopan santun sudah tak berlaku. Begitu bebasnya mereka berkata kasar, mengatai-ngatai orang lain, bertengkar, dan mengungkapkan perasaan yang tidak wajar.

Akankah kita hanya menjadi pembaca Facebook mereka? Mari kita bersama memberi arahan yang baik, termasuk di Facebook, pada anak-anak kita. Di mana pun dan kapan pun seharusnya kita tetap memegang tatakrama.