Jumat, 09 Januari 2009

Tahun Baru 2009 di Bali


Merayakan tahun baru 2009 di Bali bersama teman-teman ternyata asyik juga ya... Meski teman-teman banyak yang tertawa cekikikan setelah perayaan malam tahun baru. Bayangannya sih seperti melihat pesta kembang api di Kuta, lihat pesta meriah, banyak turis, banyak orang, berdesakan, meriah. Ternyata hanya pesta kantor di beda lokasi aja! Itu Bu Fat yang pakai sandal Jogger selen, sebelumnya sempat ketakutan ditelor bom. Ha, ha, ha. sempat nggak mau ikut. Mau ngumpet di kamar. E... setelah pesta tahun tahun baru cekikikannya paling panjang. Lucu katanya. (Awas aku bilang pak Antok nanti).
Ini aku berbaju merah, Bu Erlina berbaju putih, Bu Fatonah berkerudung hijau, dan Bu Agnes berkacamata riben. Lumayanlah, kacamata Rp 10.000,00 bisa buat mejeng selama di Bali. Eh... meski kami sudah jadi ibu-ibu gendut, tapi tetap menarik kan? Minimal dibandingkan barong di tengah-tengah kami. Ha, ha, ha, ha. Ini kami berfoto di pintu masuk Garuda Wisnu Kencana. Di GWK kok malah foto dengan barong? Kok nggak foto dengan Garuda atau Wisnu?

Seandainya Aku Menjadi Bupati Magelang

Dalam Lomba Mengarang 5 Bahasa Tingkat kabupaten Magelang, untuk sublomba Mengarang Berbahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang, bertema Seandainya Aku Menjadi Bupati Magelang, SMA Negeri 1 Mertoyudan mendapat juara 2 atas nama Rizky Agung Saputra dan juara harapan 1 atas nama Ifa Inayati. Inilah karya siswa yang kubimbing. Semoga dapat menambah wawasan kita.
Masa Kepemimpinanku Nanti
(Rzky Agung Saputra)

Menjadi seorang Bupati mungkin menjadi impian sebagian orang di Indonesia. Memang, itu bukanlah hal yang mudah dilakukan. Butuh sosok yang bisa membawa kabupaten yang menjadi tanggung jawabnya ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Dapat memperbaiki segala sistem, baik dari sistem oragnisasi maupun sistem pelaksanaannya.
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, merupakan salah satu kabupaten yang sebenarnya mempunyai banyak potensi untuk menunjang kemakmuran masyarakat Kabupaten Magelang. Kabupaten yang beribu kota di Kota Mungkid ini mempunyai penduduk yang berjumlah lebih dari 1.169.000 jiwa. Jadi, pastilah Kabupaten Magelang membutuhkan sosok pemimpin yang sangat ideal untuk membawa ke arah yang lebih baik serta sangat memerhatikan kesejahteraan masyarakat.
Andaikan saya menjadi Bupati Magelang, saya akan selalu memperhatikan kesejahteraan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan. Kemudian menggali dan mencari serta mengembangkan segala potensi yang ada di Kabupaten Magelang. Hal yang pertama saya soroti adalah masalah perkonomian di Kabupaten Magelang.
Berdasarkan data dari Kompas, Jumat, 23 Maret 2007, sektor pertanian masih mendominasi perekonomian Kabupaten Magelang. Pada 2005, sektor ini menghasilkan 1,43 triliun rupiah atau 30,82 % dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Lebih dari 70% luas wilayah Kabupaten Magelang difungsikan sebagai lahan pertanian. Kabupaten yang terbentang di lereng lima gunung, yaitu Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Andong, dan Menoreh ini memang cocok untuk bertani. Hasilnya terutama berupa tanaman hortikultura. Magelang menjadi pemasok utama di Jateng untuk ubi jalar, tomat, kacang panjang, ketimun, terong, dan labu siam. Produksi mawar, sedap malam, dan anggreknya juga memasok kebutuhan berbagai kota. Itu membuktikan bahwa Kabupaten Magelang menyimpan potensi yang sangat luar biasa dalam pertanian. Saya akan mengembangkan potensi pertanian yang dimiliki dengan cara, meningkatkan kesejahteraan petani, serta berusaha membuka koneksi untuk bisa mengekspor hasil pertanian yang Kabupaten ini miliki, tapi tidak lupa, memenuhi kebutuhan pangan daerah terlebih dahulu, baru kemudian mengekspor keluar negeri. Penanaman berbagai variansi tumbuhan lain yang berpotensi juga bisa dilakukan dengan pemanfaatan lahan-lahan kosong milik pemerintah kabupaten Magelang, bekerja sama dengan Dinas Pertanian yang ada. Bahkan bila dimungkinkan bisa dibuka sebuah cagar alam di Kabupaten Magelang. Mengadakan pembinaan terhadap para petani, sehinnga mereka selalu mengetahui perkembangan ilmu pertanian dan bisa menerapkannya dalam proses penanaman tumbuhan yang mereka lakukan, akan meningkatkan kualitas petani serta kualitas tumbuhan yang dihasilkan. Bahkan bukan tidak mungkin, itu akan meningkatkan jumlah pendapatan daerah yang bisa digunakan untuk pembangunan dalam segala bidang. Pemanfaatan lahan kosong juga sangat membantu dalam bidang pertanian. Pembukaan lahan pertanian pada lahan kosong, selain meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian juga mampu menyerap tenaga kerja sebagai pengelola dan penggarap lahan pertanian.
Tidak dapat dipungkiri, peternakan dan perikanan di daerah Kabupaten Magelang juga sangat membantu dalam perkembangan perekonomian Kabupaten Magelang. Kabupaten Magelang memiliki beberapa potensi peternakan, antara lain sapi potong, sapi perah, kambing, domba, kerbau, kuda, babi, kelinci, itik, burung puyuh, angsa, ayam buras, ayam petelur, dan ayam pedaging. Menjaga kualitas hewan ternak Kabupaten Magelang sangat perlu dilakukan mengingat banyaknya permintaan dari daerah-daerah seperti Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukoharjo, serta sekitar wilayah Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Potensi perikanan terbagi atas potensi perikanan kolam, sawah dan perairan umum. Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan) menyebutkan perikanan kolam seluas 250 ha; sawah (mina padi) seluas 38.995 ha dan perairan umum seluas 477 ha.
Di samping sektor pertanian dan peternakan, sektor industri juga bisa dimanfaatkan dalam peningkatan perekonomian Kabupaten Magelang. Tercatat bahwa industri karoseri terbesar di Indonesia ada di Kabupaten Magelang. Selain itu, masih ada berbagai macam industri di Kabupaten Magelang, antara lain industri tekstil, industri payung, industri gelas, serta industri mebel. Masih banyak pula industri-industri kecil maupun menengah (IKM) yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Magelang, seperti IKM rambutan goreng di Tempuran, kripik singkong, getuk, tape ketan (Muntilan), jamu tradisional (Sawangan) dan lain-lain. Selain itu juga banyak IKM yang menghasikan kerajinan khas Magelang, seperti kerajinan Cobek Batu (Sawangan). Saya akan berusaha memperhatikan mereka dengan pemberian pinjaman bantuan modal melalui bank daerah. Pelaksanaan seminar industri secara berkala juga pasti akan sangat membantu para pengelola IKM di Kabupaten Magelang.
Industri pertambangan pun sebenarnya bisa menjadi batu loncatan untuk menaikkan perekonomian Kabupaten Magelang. Kabupaten Magelang memiliki potensi bahan galian berupa:
Tras sebanyak 49.220.000 Ton
Tanah Liat sebanyak 2.531.900 M3
Marmer sebanyak 340.000 M3
Andesit sebanyak kurang lebih 58.500.000 Ton
Sirtu sebanyak kurang lebih 33.327 Juta Ton
Oker sebanyak 25.200 Ton
Mangaan sebanyak 600 Ton
(sumber:www.magelangkab.go.id)
Namun yang sudah digali dan memiliki izin resmi hanya penambangan marmer saja. Sedangkan yang lain belum digali. Oleh karena itu, saya akan berusaha sekreatif mungkin untuk menarik investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri dalam proyek penambangan bahan-bahan galian tersebut. Itu benar-benar sangat potensial untuk kemajuan Kabupaten Magelang sendiri, karena tentu akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Magelang. Selain itu makin banyak pula pengangguran yang terserap oleh industri penambangan berbagai bahan galian tersebut.
Kerajinan di Kabupaten Magelang banyak diminati oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Berbagai jenis kerajinan antara lain kerajinan bambu, kerajinan kerang, miniatur candi, topeng, patung kayu, patung batu, dan aneka kerajinan lain dari batu. Kerajinan tersebut merupakan warisan budaya yang telah lama ada di Kabupaten Magelang. Oleh karena itu, butuh penerus yang handal untuk meneruskan kerajinan khas Kabupaten Magelang. Kerajinan tersebut tidak terlepas dari berbagai tempat pariwisata yang ada di wilayah Kabupaten Magelang. Sebenarnya banyak potensi pariwisata di daerah Kabupaten Magelang, diantaranya hutan rekreasi Jurang Jero, Ketep Pass, air terjun Kedung Kayang, Gardu Pandang Babadan, air terjun Sekarlangit, pemandian air hangat Candi Umbul, taman rekreasi Kalibening, Candi Asu, taman rekreasi Ancol Bligo, air terjun Seloprojo, Curug Sewu, Candi Borobudur, Candi Pawon, Candi Mendut, Taman Anggrek, dan Museum Seni Widayat. Saya akan lebih memperhatikan masalah pengelolaan tempat wisata, serta peningkatan pelayanan terhadap para wisatawan baik lokal, maupun asing. Saya akan memperbaiki fasilitas-fasilitas yang terdapat pada tempat pariwisata tersebut, serta terus menghimbau masyarakat sekitar untuk selalu ikut menjaga dan melestarikan tempat pariwisata tersebut. Peninjauan kelayakan fasilitas tempat pariwisata secara berkala, serta pelatihan para tourist guide akan menjadikan Kabupaten Magelang sebagai tujuan pariwisata yang sangat menarik bagi para Wisatawan.
Setelah melakukan berbagai perombakan dalam bidang ekonomi, otomatis terjadi peningkatan dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Magelang, sehingga saya mempunyai kesempatan untuk terus melakukan perubahan dalam berbagai sektor lain seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan pengusahaan penuntasan kemiskinan dan pengangguran, dengan cara memilah-milah berdasarkan intensitas kebutuhan yang memang dibutuhkan dengan menaikkan persentase dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD), dan memangkas persentase kebutuhan yang kurang begitu penting dalam APBD.
Hal yang akan saya perhatikan terlebih dahulu dalam penganggaran APBD adalah pendidikan. Banyaknya penduduk yang tidak bisa menuntaskan program wajib belajar 9 tahun. Bahkan banyak anak yang terpaksa putus sekolah karena ketidakmampuan orangtua dalam hal pembiayaan. Saya akan mengusahakan penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) secara efektif kepada semua sekolah yang membutuhkan. Serta pengusahaan penganggaran untuk pemberian beasiswa kepada anak yang memang kurang mampu, akan tetapi sangat berpotensi. Pemberantasan buta huruf juga akan saya tegakkan. Peningkatan mutu pendidikan juga bisa dilakukan dengan cara selalu memfasilitasi para pelajar yang haus akan informasi. Misalnya dengan penambahan buku-buku perpustakaan secara berkala, bahkan bisa dilakukan dengan pendirian warung internet gratis, maupun hotspot area yang memang dikhususkan untuk para pelaja Kabupaten Magelang. Sebagai wujud penghargaan, kita bisa memberi penghargaan khusus kepada para pelajar yang mampu berprestasi dalam hal akademik maupun non akademik dalam tingkat propinsi, nasional, bahkan internasional, yang tentunya akan mengangkat nama Kabupaten Magelang. Pasti itu akan memicu serta memotivasi para pelajar yang lain untuk terus berprestasi demi membawa nama Kabupaten Magelang. Selain perhatian untuk para pelajar, para pengajar saya rasa juga perlu diperhatikan. Seperti istilah dalam bahasa Jawa bahwa guru itu digugu lan ditiru, yang berarti bahwa guru itu dianut dan senantiasa dijadikan contoh. Peningkatan kualitas guru akan saya galakkan dengan cara mengadakan pertemuan antar guru dari berbagai sekolah diwilayah Kabupaten Magelang untuk bisa saling bertukar ide mengenai tata cara pembelajaran yang efektif di sekolah. Pelaksanaan studi banding ke sekolah lain juga bisa dilaksanakan secara berkala. Pertukaran pelajar juga bisa menjadi sarana pengembangan diri siswa di Kabupaten Magelang. Dengan diadakannya pertukaran pelajar, siswa mampu mengambil kelebihan sekolah lain, kemudian bisa menerapkan ilmu yang mereka dapat di sekolah mereka di Kabupaten Magelang. Saya menyadari peran saya sebagai Bupati, saya ikut terlibat dalam proses pendidikan dan pembelajaran para generasi penerus Kabupaten Magelang. Jika proses pendidikan sejak awal sampai akhir berjalan dengan baik, tentu akan menunjang kemampuan dan kualitas lulusan yang dihasilkan. Sehingga diperolehlah sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing baik dalam kancah nasional, maupun internasional, yang bisa membawa angin segar perubahan ke arah yang lebih baik, khususnya bagi wilayah Kabupaten Magelang.
Yang kedua, saya akan memerhatikan masalah kesehatan. Kesehatan merupakan faktor yang paling penting dalam setiap aspek kegiatan yang kita lakukan. Banyak masyarakat miskin yang mengalami kesulitan dalam pengobatan masalah kesehatan. Kesulitan dalam hal pembiayaan lebih tepatnya. Program bantuan Askeskin memang sebenarnya sudah cukup membantu, tetapi alangkah lebih baik dilakukan pula upaya preventif untuk mencegah berbagai macam penyakit menyerang warga Kabupaten Magelang. Langkah ini dapat diwujudkan dengan cara imunisasi rutin gratis untuk anak balita, penyuntikan vaksin terhadap anak balita, penggalakan pola hidup sehat dalam masyarakat, menyediakan tempat konsultasi kesehatan gratis untuk para warga yang kurang mampu, serta pelaksanaan penyuluhan-penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, terutama masyrakat yang tinggal di daerah rawan penyakit. Penyakit yang justru sangat mengancam golongan muda sekarang adalah HIV/AIDS. Saya tidak akan lepas perhatian dari itu. Sebenarnya penyakit itu tidak akan terjadi jika kita sudah melakukan pembinaan fisik dan mental para golongan muda Kabupaten Magelang. Seperti melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah tentang bahaya narkoba dan seks bebas yang bisa menyebabkan penyakit HIV/AIDS, Mengaktifkan kegiatan-kegiatan lain yang sebenarnya sangat membantu para pemuda untuk menyalurkan hobinya. Seperti pendirian sekolah bakat, pembukaan tempat latihan beladiri, skateboarding, dan usaha untuk memfasilitasi para pemuda untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif untuk menghindarkan mereka dari bahaya laten penyakit HIV/AIDS. Pemberian sanksi tegas setelah upaya preventif kepada masyarakat yang ketahuan melakukan hubungan seks bebas, serta pemakai dan pengguna narkoba, akan menimbulkan efek jera kepada mereka, maupun efek takut bagi siapa saja yang ingin melakukan seks bebas dan menggunakan narkoba. Asap rokok juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat Kabupaten Magelang. Saya akan melakukan pembagian wilayah untuk digunakan sebagai smoking area bagi para perokok, sehingga tidak akan mengganggu masyarakat lain. Mewajibkan setiap bangunan kecuali rumah, untuk selalu menyediakan smoking room, serta usulan pembuatan peraturan daerah (PERDA) tentang larangan merokok ditempat umum, seperti yang sudah dilakukan dilakukan dikota maupun kabupaten lain. Untuk pengendalian emisi gas buang kendaraan saya akan mentapkan batas maksimal emisi gas kendaraan. Pengukuran kadar emisi gas buang dapat dilakukan di bengkel-bengkel yang telah ditunjuk pemerintah sebagai agen resmi pengukur emisi gas buang kendaraan bermotor. Saya juga akan mengusahakan pembuatan tempat khusus pembuangan limbah pabrik cair. Sehingga tidak dibuang ke sungai-sungai yang dekat dengan pabrik-pabrik tersebut. Untuk limbah gas pabrik, dapat dikurangi dengan upaya filtrasi untuk mengurangi kadar gas beracun dalam limbah tersebut. Sehingga probabilitas masyarakat terkena penyakit gangguan pernafasan menjadi sedikit.
Pengolahan sampah juga akan sangat saya perhatikan. Program daur ulang sampah saya rasa merupakan suatu hal yang sangat cocok dilakukan untuk menghindari penimbunan sampah. Diadakannya pelatihan pemanfaatan sampah untuk disulap menjadi barang kebutuhan sehari-hari akan sangat mengurangi proses penumpukan sampah di Kabbupaten Magelang. Disamping itu, akan saya lakukan upaya konversi dari kantong plastik menjadi kantong kertas. Sehingga tidak akan turut menyumbang dalam proses pemanasan global, karena kertas pada nyatanya jauh lebih mudah diuraikan daripada kantong plastik. Itu akan menjadikan Kabupaten Magelang sebagai daerah percontohan untuk penggunaan kantong kertas.
Yang ketiga, saya akan mempercepat pembangunan infrastruktur dalam berbagai bidang, terutama jalan raya. Banyak daerah di wilayah Kabupaten Magelang yang masih sulit aksesnya. Banyak jalan didesa-desa yang belum di aspal, itu menyebabkan warga mengalami kesulitan dalam akses ke luar desanya.Apalagi jika turun hujan, itu pasti sangat menyusahkan para warga. Pengaspalan ulang jalan yang sudah berlubang sngat perlu saya lakukan, mengingat Kabupaten Magelang merupakan lokasi yang strategis, sehingga digunakan untuk jalur transportasi antar kota antar propinsi. Sehingga butuh perhatian khusus terhadap jalan raya utama. Pembangunan dalam hal lain juga akan saya lakukan. Contohnya pembangunan gedung sekolah, yang sebenarnya sudah tidak layak pakai. Itu akan sangat menunjang dalam bidang pendidikan. Pembangunan fasilitas-fasilitas umum seperti toilet umum, serta sarana mandi cuci kakus (MCK) juga sangat mendesak. Pengaturan tata letak juga akan sangat saya perhatikan supaya para wisatawan memandang Kabupaten Magelang sebagai kabupaten yang indah. Dan tentu saja, itu semua perlu dukungan dati masyarakat, serta kepedulian mereka terhadap perawatan lingkungan.
Kemudian, masalah selanjutnya yang harus saya perhatikan adalah masalah pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Magelang. Untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan, saya akan berusaha membuka lapangan kerja yang mampu menyerap banyak pengangguran. Seperti membuka pertambangan bahan galian yang sampai saat ini belum tereksplorasi dengan cara mencari investor yang mau mengerjakan proyek tersebut. Mendirikan balai pelatihan kerja diberbagai daerah di Kabupaten Magelang, sehingga lulusan balai pelatihan kerja mempunyai kemampuan untuk membuka usaha yang mereka inginkan, dengan pinjaman modal dari bank daerah. Serta menggiatkan IKM yang menyumbang cukup besar dalam pendapatan asli daerah. Membuka peluang-peluang usaha kewiraswastaan bagi masyarakat Kabupaten Magelang, serta mendirikan sentra-sentra perdagangan yang bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha lokal daerah. Melakukan penjaringan terhadap para gelandangan, kemudian melakukan pembinaan terhadap para gelandangan, sehingga mereka siap untuk bekerja. Itu semua pasti akan menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di wilayah Kabupaten Magelang. Pelaksanaan job fair dalam hal ini, juga sangat membantu upaya pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran. Dalam setiap rekruitmen kerja, diusahakan untuk setiap Perseroan Terbatas (PT), Firma, maupun perusahaan-perusahaan lainnya untuk mengutamakan pura daerah untuk dijadikan karyawan perusahaan tersebut. Peningkatan kesejahteraan pegawai negeri juga perlu diperhatikan, mengingat pegawai negeri adalah pegawai pilihan pemerintah. Sedangkan untuk menuntaskan kemiskinanan, saya akan melakukan kompromi dengan pihak-pihak terkait untuk menaikkan nilai upah minimum regional (UMR), sehingga masyarakat Kabupaten Magelang tetap berminat untuk mencari pekerjaan disekitar wilayah Kabupaten Magelang, dan tidak memutuskan melakukan migrasi ke daerah-daerah lain untuk mencari kerja.
Kemudian masalah tata letak Kabupaten Magelang. Pertama saya akan mengatur penempatan pedagang kaki lima (PKL) supaya terlihat lebih rapi. Pemindahan lokasi PKL dari tempat yang sudah sangat ramai akan mewujudkan lingkungan yang rapi. Dengan catatan, melakukan prosedur pemindahan PKL dengan prosedur yang ada. Pamong Praja akan sangat berperan dalam hal ini. Jika Pamong Praja mampu mengubah image-nya menjadi lebih bersahabat dengan masyarakat, tentu bukan tidak mungkin proses pemindahan PKL akan lebih lancar, dengan catatan lokasi baru untuk para PKL tetap sama potensi penjualan bagi para PKL tersebut, sehingga tidak menimbulkan rasa kecewa para PKL kepada pemerintah daerah. Pemanfaatan lahan-lahan kosong yang sangat potensial akan saya lakukan juga. Lahan kosong itu bisa digunakan untuk lahan pertanian oleh para petani di wilayah Kabupaten Magelang, pendirian sentra-sentra perdagangan, pendirian fasilitas-fasilitas umum. Pembukaan industri kerajinan pada lahan-lahan kosong tersebut juga akan sangat membantu keindahan Kabupaten Magelang. Tentunya masyarakat juga harus ikut andil dalam hal pemeliharaan fasilitas-fasilitas umum tersebut.
Masalah transportasi tidak akan saya lupakan. Penggunaan kendaraan bermotor pribadi saat ini cenderung sudah seperti gaya hidup. Hampir setiap warga mempunyai kendaraan pribadinya sendiri, baik itu berupa mobil maupun motor. Itu akan sangat menyebabkan kemacetan pada saat-saat jam sibuk, seperti pada saat jam berangkat dan pulang kerja. Pemanfaatan transportasi umum akan saya efektifkan kembali. Dengan memberi contoh kepada masyarakat dengan menggunakan kendaraan umum selama bepergian menggunakan kendaraan umum disekitar Kabupaten Magelang. Pengaturan angka kelahiran dan kematian juga sangat perlu diperhatikan. Meledaknya angka kelahiran bisa dicegah dengan penegakkan kembali peraturan tentang pernikahan. Pencegahan seks bebas yang bisa meningkatkan meledaknya angka kelahiran di Kabupaten Magelang, bahkan bisa meningkatkan jumlah angka kematian pada bayi, mengingat kemungkinan adanya para ibu muda yang enggan melahirkan bayinya, sehingga mereka terpaksa menggugurkan kandungannya. Itu bisa dicegah dengan pendidikan seks sejak dini. Peran orangtua dan guru dalam hal ini menjadi sangat penting, ditambah dengan digalakkannya penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya seks bebas dan narkoba kepada sekolah-sekolah di lingkungan Kabupaten Magelang.
Jika semua hal itu sudah bisa diwujudkan, saya yakin kesejahteraan masyarakat akan meningkat seiring berjalannya waktu. Peranan masyarakat Kabupaten Magelang dalam pembangunan di segala bidang, turut menentukan cepat lambatnya perkembangan Kabupaten Magelang.


-------------------------------------------------------------------------------------------------