Pengertian Konjungsi
Konjungsi (kata
penghubung) adalah kata tugas yang
fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata
penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan
kata penghubung antarkalimat di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda tanya,
dan tanda seru), adapun kata penghubung antar paragraf letaknya di awal
paragraf.
Fungsi konjungsi untuk menghubungkan :
- kata dengan kata.
- frasa dengan frasa.
- klausa dengan klausa.
- kalimat dengan kalimat.
- paragraf dengan pragraf
(konjungsi antarparagraf dinamakan transisi)
Contoh Konjungsi :
- Yoga sedang membaca dan Yogie
sedang bermain rugby.
- Saya akan datang jika
ayahku mengizinkan.
- Bagus yang mengajak Bagas atau Bagas
yang mengajak bagus?
Konjungsi juga dapat
menghubungkan 2 kata atau frasa. Konjungsi seperti dan serta atau, misalnya,
bisa digunakan untuk membentuk frasa seperti :
- Oly dan Sari
- Sudah berlalu atau akan datang
Konjungsi dalam bahasa
Indonesia dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. 1. Konjungsi intrakalimat
Kata penghubung intrakalimat (antar klausa)
adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak.
Dalam konjungsi intrakalimat (antar klausa) juga
ada 2 jenis kata penghubung atau konjungsi, yaitu konjungsi koordinatif
dan konjungsi subordinatif. Konjungsi intrakalimat (antarklausa) adalah
kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak. Kata penghubung antarklausa
biasanya terletak di tengah-tengah kalimat.
2.
Konjungsi antarkalimat
adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan lainnya.
2. Konjungsi antarkalimat
Konjungsi antar kalimat adalah kata yang
menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Dalam
penggunaanya, konjungsi antar kalimat menyatakan makna yang berbeda-beda,
diantaranya : oleh karena itu, sebelum itu, namun, akan tetapi, kecuali itu,
dengan demikian, sesudah itu, selain itu, sebaliknya. Konjungsi antar kalimat
di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya). Berikut
adalah contoh konjungsi antarkalimat.
Contoh Konjungsi
|
Makna
|
Biarpun demikian/begitu, sekalipun
demikian/begitu walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu
|
Menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu
yang berbeda atau pun bertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat
sebelumnya
|
Kemudian, sesudah itu, setelah itu,
selanjutnya
|
Menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau
keadaan pada kalimat sebelumnya
|
Tambahan pula, lagi pula, selain itu
|
Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan
lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya.
|
Sebaliknya
|
Mengacu ke kebalikan dari yang dinyatakan
sebelumnya
|
Sesungguhnya, bahwasanya
|
Menyatakan keadaan yang sebenarnya.
|
Malah(-an), bahkan
|
Menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya
|
(akan) tetapi, namun, kecuali itu
|
Menyatakan keadaan pertentangan dengan keadaan
sebelumnya
|
Dengan demikian
|
Menyatakan konsekuensi
|
Oleh karena itu, oleh sebab itu
|
Menyatakan akibat
|
Sebelum itu
|
Menyatakan kejadian yang mendahului hal yang
dinyatakan sebelumnya
|
Macam Konjungsi
1.
Konjungsi
Koordinatif
Konjungsi koordinatif yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua
klausa atau lebih yang memiliki status sederajat.
Konjungsi koordinatif meliputi:
a.
Konjungsi penggabungan atau
penambahan yaitu dan, lagi
b.
Konjungsi pemilihan
yaitu atau
c.
Konjungsi pertentangan
yaitu tetapi, sedangkan, melainka.
Contoh kalimat dengan konjungsi koordinatif :
·
Kita harus tetap tinggal
di rumah dan menjaga jarak dengan orang lain.
·
Aku yang datang ke
rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku?
·
Darurat korona
diberlakukan, tetapi masih banyakorang yang berada di luar rumah.
2.
Konjungsi
Subordinatif
Konjugsi Subordinatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan
dua klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya, diantaranya : ketika, sejak,
kalau, jika, supaya, biar, seperti, sehingga, setelah, andai, bagai, ibarat,
karena. Berikut adalah jenis-jenis konjungsi subordinatif.
Contoh Konjungsi
|
Contoh
|
Konjungsi waktu
|
Sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak,
selesai, ketika, tatkala, sementara, sambil, seraya, selagi, selama,
sehingga, sampai
|
Konjungsi syarat
|
Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila,
manakala
|
Konjungsi pengandaian
|
Anadaikan, sekiranya, seandainya, seumpamanya
|
Konjungsi tujuan
|
Agar, biar, supaya
|
Konjungsi konsesif
|
Biarpun, meskipun, sekalipun walau(pun),
sunguhpun, kendatipun
|
Konjungsi pemiripan
Atau pengandaian
|
Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana,
seperti, sebagai, laksana
|
Konjungsi penyebaban
|
Sebab, karena, oleh karena
|
Konjungsi pengakibatan
|
Sehingga, sampai (-sampai), maka(-nya)
|
Konjungsi penjelasan
|
Bahwa
|
Konjungsi cara
|
Dengan
|
Contoh kalimat dengan
konjungsi subordinatif :
- Dia lahir saat virus korona
melanda.
- Mereka akan belajar di kelas
lagi jika darurat korona berakhir.
- Kalian harus mengerjakan tugas
online jika kalian tidak ingin tertinggal pelajaran.
3.
Konjungsi
Korelatif.
Konjungsi korelatif
adalah konjungsi yang terdiri atas 2 kata, frasa, atau klausa; dan kedua unsur
itu memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas 2
bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang
dihubungkan.
Contoh:
baik … maupun …,
(maupun) … tidak hanya …, tetapi (…) juga … demikian (rupa) … sehingga …
apa(kah) … atau … jangankan …, … pun … Untuk lebih jelas, lanjut ke slide
selanjutnya.
(Dari berbagai sumber)